Tegas, Aturan Suku Kubu Atau Orang Rimba, Berduaan Lawan Jenis Dihukum Cambuk dan Dikawinkan Paksa
Tegas, Aturan Suku Kubu Atau Orang Rimba, Berduaan Lawan Jenis Dihukum Cambuk dan Dikawinkan Paksa--
Beberapa cerita itu adalah Tambo Anak Dalam dari Minangkabau, Buah Gelumpang, Cerita Seri Sumatera Tengah, Cerita Orang Kayu Hitam, Cerita Perang Jambi dengan Belanda, Cerita Turunan Ulu Besar dan Bayat, Cerita Tentang Orang Kubu, dan Cerita Tambo Sriwijaya.
Dari banyaknya cerita tentang sejarah orang-orang Anak Dalam, Muchlas mengambil kesimpulan bahwa Suku Anak Dalam berasal dari 3 keturunan, yaitu:
• Keturunan Minangkabau yang bermukim di Kabupaten Bungo Tebo dan Mersan.
• Keturunan Sumatera Selatan yang bermukim di Kabupaten Batanghari.
• Keturunan Jambi Asli yang merupakan Kubu Air Hitam di Kabupaten Sarolangun Bangko.
Suku Anak Dalam juga dikisahkan sebagai sekumpulan masyarakat yang tidak mau menyerah pada penjajah Belanda. Di tahun 1904, perang antara Jambi dan Belanda akhirnya berakhir. Pihak Jambi dipimpin oleh Raden Perang yang merupakan cucu dari Raden Nagasari.
BACA JUGA:12 Suku Minang di Negeri Sembilan dan Sejarahnya
Dalam perang gerilya tersebut, Suku Anak Dalam dikenal dengan sebutan Orang Kubu. Orang Kubu dikenal pantang menyerah terhadap Belanda yang mereka sebut sebagai pembawa penyakit jauh berupa senjata api.
Sejarah Menurut Departemen Sosial
Menurut data dan informasi dari Departemen Sosial Republik Indonesia pada tahun 1990, disebutkan bahwa sejarah Suku Anak Dalam dimulai tahun 1624. Pada saat itu, Kerajaan Jambi dan Kesultanan Palembang tak henti-hentinya bersitegang, padahal keduanya berasal dari rumpun yang sama.
Pertempuran yang tak dapat dielakkan terjadi di Air Hitam pada tahun 1629. Mereka yang tersisa dari pertempuran ini akhirnya tetap berdiam di hutan rimba, namun sebagai 2 kelompok masyarakat yang berbeda.
BACA JUGA:12 Suku Asli Provinsi Sumatera Selatan dan Keunikannya yang Perlu Diketahui
Versi Departemen Sosial ini menjelaskan kenapa saat ini ada 2 kelompok Suku Anak Dalam. Keduanya memiliki adat istiadat, ciri-ciri fisik dan menggunakan bahasa yang berbeda. Tempat tinggal kedua masyarakat Anak Dalam ini pun berbeda.
Suku Anak Dalam yang tinggal di hutan belantara Musi Rawas, Sumatera Selatan, berbicara dengan bahasa Melayu. Mereka berkulit kuning dan memiliki ciri fisik seperti ras Mongoloid, hampir sama dengan orang Palembang saat ini. Dipercaya bahwa mereka adalah keturunan dari masyarakat Kesultanan Palembang.
Sementara itu, Suku Anak Dalam yang mendiami kawasan hutan Jambi memiliki ciri fisik rambut ikal, kulit sawo matang, dan bentuk mata yang menjorok ke dalam. Kelompok ini tergolong ras Wedoid, yaitu campuran Wedda dan Negrito. Kelompok etnis ini kemungkinan adalah keturunan Kerajaan Jambi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: