Syekh Panji Gumilang Pendiri Mahad Al Zaytun Bangun Kapal Ingin 'Menguasai Samudra'

Syekh Panji Gumilang Pendiri Mahad Al Zaytun Bangun Kapal Ingin 'Menguasai Samudra'

Syekh Panji Gumilang Pendiri Mahad Al Zaytun Bangun Kapal Ingin 'Menguasai Samudra'-Dok-disway.id

Setelah itu, menyusul dibangun di galangan kapal adalah Kalinyamat. Lalu kapal keempat dan seterusnya. Diperkirakan akan ada 40 unit yang dibangun, mengingat Syekh Al Zaytun sudah mendatangkan kayu besi yang mencukupi jumlah tersebut.

Kayu tersebut didatangkan dari Kalimantan Timur. Selanjutnya disimpan dan akan digunakan untuk membangun kapal. Setidaknya dalam waktu dekat, 4 unit bakal diselesaikan. Tentu setelah kapal nomor 1 dan 2 mulai mengarungi Laut Jawa dan sekitarnya.

Syekh Al Zaytun juga menegaskan bahwa keinginannya bukan sebatas rencana. Sebab sudah pada tahap melangkah untuk mewujudkannya. Bahkan yang paling ambisius adalah membangun kapal seukuran Bahtera Nabi Nuh.

BACA JUGA:Perjuangan Pembangunan Ponpes Al Zaytun dari Tanah 60 Hektare Menjadi 1.200 Hektar

PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana saat ini sudah mendapatkan izin membangun 40 kapal dengan berbagai ukuran dan akan memasuki lautan Indonesia.

Adapun yang sedang dikerjakan saat ini berukuran 300 dan 600 gross ton yakni Kapal Gunung Surowidi dan Kapal Gunung Pulosari.

Selanjutnya, dibangun pula Kapal Kalinyamat dengan ukuran panjang sekitar 105 meter dan lebar dek 15 meter, setinggi 3 lantai.

Deretan kapal tersebut masih akan disusul dengan unit ke-4 dan 5 yang akan dibangun setelahnya. Bahkan untuk keperluan ini, Syekh Panji Gumilang sudah mendatangkan kayu besi yang cukup untuk membangun 40 kapal. 

"Stoknya kini bisa untuk membangun kapal 40 unit. Semua peralatan di-import dari Taiwan dan China. Dalam waktu dekat usaha ini akan menghasilkan keuntungan bagi Al Zaytun Indonesia," tulis Datuk MYR Agung Sidayu, Ketua Dewan Pengawas LKM Rahmatan Lil Alamin. 

BACA JUGA:Pemimpin Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Ternyata Jago Bahasa Mandarin Hingga Membuat Dahlan Iskan Kaget

Menariknya, pembangunan kapal tersebut juga akan diikuti dengan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dilengkapi dengan cold storage kapasitas 10.000 ton. 

Dilanjutkan dengan pembangunan Pusat Industri Perikanan terpadu Indramayu yang kini telah terbebaskan hak tanah seluas 300 hektare.

Pengelolaan tersebut dilakukan dengan sistem public private partnership (PPP) seperti yang diamanatkan SDGs Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Hasil dari pengelolaan dan usaha tersebut, akan menjadi penopang dari aktivitas pendidikan di Mahad Al Zaytun.*

Berita ini sudah tayang di radarcirebon berjudul, AMBISI Al Zaytun 'Kuasai Lautan' Hingga ke Irian Barat, Bangun Kapal-kapal Besar, Oh Rupanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: