BWS Bengkulu Bangun Kantong Lumpur Senilai Rp14 Miliar di Mukomuko

BWS Bengkulu Bangun Kantong Lumpur Senilai Rp14 Miliar di Mukomuko

BWS Bengkulu Bangun Kantong Lumpur Senilai Rp14 Miliar di Mukomuko--

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Irigasi dan Rawa BWS Sumatera VII Bengkulu Hadi Buana, ST., MPSDA mengakui, bahwa dalam pelaksanaan pembangunan kantong lumpur Bendung Manjuto, menemukan beberapa kendala. Semua kendala yang ditemukan, diinventarisasi untuk dicarikan solusi. 

Untuk sementara ini, kata Hadi, pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, bahkan capaian progres volume melebihi bobot rencana.   

‘’Posisi sekarang masih on schedule, dengan progres diangka 25 persen. Patut kita apresiasi, melebihi ketetapan rencana awal 14 persen,’’ sampainya. 

BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan Makin Menggila di Sepanjang Jalur Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu, Cek Faktanya

PT. Citra Manunggal, Adi, selaku pelaksana berkomitmen kuat untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Hanya saja, dalam pelaksanaannya, Adi mengakui menemukan beberapa kendala. 

Dikatakan Adi, kendala terbesar pada rencana pelaksanaan bangunan sentrap, item bangunan utama kantong lumpur. Dimana, kata Adi, pekerjaan ini baru bisa dikerjakan setelah air bendung irigasi dilakukan pengeringan. 

‘’Kendala utama kami, untuk pembangunan sentrap. Kami hanya diberi waktu empat bulan, terhitung pertengahan Agustus nanti. Ini yang akan kami diskusikan, minta pertimbangan pihak balai. Karena waktunya cukup sempit, sementara itu pekerjaan utamanya,’’ paparnya. 

Selain itu, Adi juga menyampaikan, pihaknya juga kesulitan dalam memperoleh material yang bersumber dari hasil tambang. 

BACA JUGA:Lahan Pertanian di Areal Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu jadi Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit

Seperti halnya material pasir. Diakuinya, terpaksa harus membeli pasir dengan harga yang relatif lebih tinggi. Disebabkan di daerah setempat sulit menemukan kuari tambang pasir yang berizin. 

‘’Adapun pasir, tapi harus dengan harga tinggi. Begitu juga dengan material batu spilit, ada yang jarahnya dekat, tapi harganya mahal. Namun demikian, kami tetap menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu,’’ demikian Adi. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: