Harimau Sinta Tidak Mampu Berburu Hingga Kekurangan Mangsa, Begini Kondisinya
Harimau Sumatera Pemangsa Ternak Tertangkap, Ini Penampakannya-Istimewa- radarmukomuko.com
Disampaikan Rudi, PT. SBI bekerja melakukan restorasi sejak 2013. Selama 5 tahun pertama, puluhan jerat ditemukan dan berhasil dimusnahkan.
‘’Dugaan kami, penyebab kaki buntung karena pernah masuk jerat. Kemudian putus, kabur dan berhasil bertahan hidup,’’ ungkap Rudi.
BACA JUGA:Harimau Sumatera Pemangsa Ternak Tertangkap, Ini Penampakannya
Dengan kondisi kaki cacat, kemampuan berburu berkurang. Hal tersebut membuat Sinta tidak mampu bersaing untuk mendapatkan makanan di tengah hutan.
Populasi babi hutan juga mengalami penurunan drastis. Selama 2 tahun terakhir, tidak ada babi hutan yang terpantau kamera trap.
BACA JUGA:Nasib Honorer Tergantung Putusan Dewan Mengesahkan Anggaran
BACA JUGA:Harimau Yang Tertangkap Bernama 'Sinta', Sudah 20 Kali Terekam Kamera Trap
Babi hutan merupakan salah satu makanan si Raja Hutan ini. Akhirnya Sinta memilih mangsa yang lebih mudah dengan cara mendekati permukiman warga. Sasarannya ternak, baik ayam, kambing maupun sapi.
‘’Sinta memiliki keterbatasan untuk berburu binatang liar. Untuk bertahan hidup, mendekati permukiman warga. Mencari mangsa yang lebih jinak, ayam, kambing atau sapi,’’ papar Rudi.
BACA JUGA:Istri Wakapolri Meninggal Dunia, Besok Pagi Dimakamkan di Kawasan Jakarta Barat
Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, drh. Diana Nurwahyuni, mengatakan pada 2021-2022 ada serangan flu babi Afrika di seluruh Indonesia, termasuk Mukomuko. Penyakit ini sangat mematikan.
Dan menyebabkan penurunan populasi babi di Mukomuko. Hal itu berdampak pada berkurangnya sumber makanan bagi harimau.
‘’Belakangan banyak harimau menyerang ternak warga. Bisa jadi penyebabnya di hutan makanan berkurang. Babi hutan merupakan salah satu makanan harimau,’’ demikian Diana.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: