Guru SMPN 10 MM Akhiri Aksi Mogok, Tapi Tetap Minta Kepala Sekolah Diganti

Guru SMPN 10 MM Akhiri Aksi Mogok, Tapi Tetap Minta Kepala Sekolah Diganti

Guru SMPN 10 MM Akhiri Aksi Mogok, Tapi Tetap Minta Kepala Sekolah Diganti-Istimewa-radarmukomuko.com

RADARMUKOMUKO.COM – Setelah melakukan aksi mogok beberapa hari, para dewan guru SMPN 10 Mukomuko, Bengkulu, terhitung Senin 27 Maret 2023 nanti, kembali masuk ke sekolah. 

Mereka kembali menjalankan kewajibannya memastikan kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti sedia kala. 

Kepala pengawasan sekolah, Irman Jaya Putra, M.T.Pd mengakui setelah melalui proses negosiasi dan saling berkomunikasi. Akhirnya dewan guru kembali mengajar seperti biasa.

Namun para guru ini masih pertahankan tuntutan mereka untuk pergantian kepala sekolah

BACA JUGA:Wajah Pelaku Pencurian di Sungai Ipuh Terekam CCTV

BACA JUGA:Kapolsek Lubuk Pinang Dengar Curahan Hati Warga, Mereka Terganggu Karena Ini!

“Yang penting saat ini siswa tidak dirugikan, dan aspirasi guru tetap tersalurkan. Saya minta, seluruh guru SMPN 10, sudah kembali mengajar, terhitung Senin mendatang," Irman. 

Irman mengatakan, kronologis permasalahan, berawal dari persoalan internal sekolah. Diduga ada guru yang merasa tidak nyaman dengan sosok kepala sekolah. 

Perbedaan karakter ini mestinya bisa dibicarakan bersama. Sehingga tidak melebar dan mengakibatkan masalah yang lebih serius. Guru awalnya ingin dimediasi untuk duduk dan diskusi dengan kepala sekolah. 

Keinginan tersebut disampaikan melalui surat kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Mukomuko. 

Bukannya melakukan mediasi sesuai surat permohonan, pihak dinas justru memanggil kepala sekolah. Mengetahui dirinya diadukan, kepala sekolah menghubungi satu per satu guru yang tandatangan di surat tersebut. 

Merasa diintimidasi, para guru tidak berani lagi datang ke sekolah. Masalah bertambah besar, guru yang awalnya ingin mediasi, berubah tuntutan ganti kepala sekolah. 

"Masalah awal hanya misskomunikasi, karena kurang tepat dalam menyikapi, jadi meluas seperti ini," tambah Irman. 

Dengan kondisi yang makin meningkat saat ini, pihaknya dari pangawas tidak bisa berbuat banyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: