Wabup Bantu Korban Banjir Desa Pondok Kopi

Wabup Bantu Korban Banjir Desa Pondok Kopi

SIMBOLIS: Wakil bupati Mukomuko, Wasri, menyerahkan bantuan untuk korban banjir secara simbolis, diterima oleh kades Pondok Kopi. Saiden.-IST/RM-

RADARMUKOMUKO.COM - Wakil Bupati Mukomuko, Wasri, menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Desa Pondok Kopi, Kecamatan Teras Terunjam. 

Bantuan yang diserahkan berupa 1 dus mie instan, 1 dus air mineral, 3 kaleng kecil sarden, 5 kilogram beras, dan sebagainya. Bantuan diberikan kepada 35 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terendam banjir pada Senin (29/8) malam. 

Bertempat di kantor desa setempat. Dalam kesempatan ini wakil bupati, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko, Danramil 0428-01 Mukomuko, Kapolsek Teras Terunjam, Camat Teras Terunjam dan Kades Pondok Kopi. 

Selanjutnya, rombongan meninjau rumah warga yang nyaris terjun ke Sungai Selagan, serta meninjau kondisi jembatan Sungai Selagan di Desa Teras Terunjam. 

Kades Pondok Kopi, Saiden, mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. Kehadiran wakil bupati, bersama rombongan, merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat Pondok Kopi. ''Atas nama pemerintah desa, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan ini,'' kata Saiden. 

Kades menceritakan, 35 rumah warganya terendam banjir pada Senin, malam. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Selagan, akibat hujan deras yang turun hampir 1 minggu terakhir. Selain rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum, gedung PAUD dan kantor desa. 

Ketinggian air dalam rumah, mencapai pinggang orang dewasa. Air mulai masuk pada Senin malam, sekitar pukul 21.00 WIB, dan terus naik hingga, Selasa dini hari. Selasa pagi, air mulai surut dan warga yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing, untuk membersih rumah. 

''Warga sudah kembali ke rumah, tapi barang berharga masih dititapkan. Mereka masih takut banjir datang lagi,'' tambah Saiden. 

Saiden juga menyampaikan, terkait banjir, warga hanya bisa pasrah. Untuk penanggulangan, hampir tidak mungkin. Oleh karena itu, warga hanya bisa pasrah. Bagi yang memiliki modal, bisa membangun pondasi rumah lebih tinggi. 

Bagi yang tidak mampu, hanya bisa pasrah menerima nasib. Jika banjir datang, ngungsi ke rumah tetangga atau keluar yang rumahnya lebih tinggi. Sebenarnya bisa dibangun tanggul, tapi harus tinggi dan panjang. Butuh biaya sangat besar. Namun demikian, tanggul ini tidak menjamin banjir tidak ada lagi. 

Pasalnya, selain Sungai Selagan, di Pondok Kopi, ada Sungai Bungin dan Sungai Rengas. Jika dibangun tanggul, hanya mencegah air Sungai Selagan masuk pemukiman. Sedangkan air bisa masuk melalui Sungai Bungin dan Sungai Rengas  

''Di rumah saya, air masuk dapur dengan ketinggian sekitar 40 senti meter. Bangunan utama rumah, aman dari banjir karena tinggi,'' papar Saiden.

Hal senada disampaikan oleh Camat Teras Terunjam, Iskameri, S.Pd, M.Si. ia mengatakan, dari 8 desa yang ada di kecamatan ini, banjir terparah di Pondok Kopi. 

Di Tunggal Jaya dan Teras Terunjam, banjir sempat merendam jalan dan perkebunan warga.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: