Jamaah Umroh Mukomuko ‘’Serang’’ PT Alfa Tours, Pertanyakan Pungutan Rp 4,2 Juta

Jamaah Umroh Mukomuko ‘’Serang’’ PT Alfa Tours, Pertanyakan Pungutan Rp 4,2 Juta

MUKOMUKO, radarmukomuko.com – Jamaah umroh asal Mukomuko pada Senin (25/04), mendatangi Kantor PT. Alfa Kaza Mustika Tours dan Travel Cabang Mukomuko beralamat di Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Meminta kejelasan terkait pungutan dana cadangan sebesar Rp 4,2 juta oleh pihak perusahaan tersebut. Pasalnya, sejumlah jamaah umroh yang diberangkatkan pada 24 Maret hingga 2 April 2022, merasa dirugikan atas pungutan yang notabenenya di luar biaya umroh yang diduga dilakukan oleh PT. Alfa Kaza Mustika Tours dan Travel. Informasi terhimpun, dana sebesar Rp 4,2 juta yang dibebankan kepada jamaah umroh bakal digunakan untuk biaya karantina dan Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19. Namun fakta yang terjadi, hingga pelaksanaan umroh selesai, para jamaah mengaku tidak pernah menjalani karantina dan Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19. Dengan demikian, para jamaah menuntut pihak penyedia jasa travel bersangkutan untuk mengembalikan dana cadangan umroh tersebut kepada para jamaah. Menariknya, pihak perusahaan tour and travel selaku penyedia jasa perjalanan umroh, mengklaim dana cadangan yang dibebankan kepada peserta jamaah umroh sebagian besar telah terpakai untuk biaya transit penerbangan. Sisa dana cadangan yang bisa dikembalikan kepada jamaah hanya diakui sebesar Rp 300 ribu. Seperti disampaikan salah seorang jamaah umroh, Wetra, pemilik usaha perdagangan barang bangunan Toko Istana Keramik di Kelurahan Bandar Ratu. Pihaknya merasa dirugikan dengan dugaan pungutan dana cadangan umroh sebesar Rp 4,2 juta oleh PT Alfa Tours. Menurut Wetra, dana cadangan dimaksud, sesuai yang disampaikan pihak PT Alfa Tours bakal digunakan untuk kegiatan karantina dan tes PCR jamaah. Namun kenyataannya, dua kegiatan yang katanya butuh biaya besar tersebut tidak pernah dilaksanakan selama menjalani perjalanan umroh. Tidak hanya itu, kata Wetra, pihak PT Alfa Tours juga diduga juga meminta uang tambahan yang katanya untuk biaya bus sebesar Rp 600 ribu, serta biaya lainnya seperti pembuatan pasport yang diduga melebihi dari jumlah yang sebenarnya. Padahal, kata Wetra, sebelum nya biaya umroh yang disepakati Rp 29.500.000 sudah termasuk semua kegiatan ibadah umroh. Mulai dari keberangkatan di Kabupaten Mukomuko,  sampai ketanah suci hingga kembali lagi ke Kabupaten Mukomuko. "Setahu kami biaya keberangkatan umroh 29,5 juta mulai dari kegiatan berangkat, dari Mukomuko hingga pulang lagi Mukomuko sudah dipaketkan semua biaya umroh yang telah kita sepakati dengan pihak travel. Namun, selama keberangkatan kita diminta berbagai biaya tambahan mulai dari biaya hotel, bus dan dana cadangan. Disini kami juga meminta semua bukti print out biaya cadangan yang dialihkan ke biaya transit mulai biaya tes PCR dan biaya lainnya sebagai transparansi dana jamaah yang digunakan,dan mengembalikan dana kelebihan yang merupakan selaku hak kami," ungkap Wetra. Dari kejadian yang dialami dirinya dan beberapa jamaah lainnya ini, ia berharap kedepan calon jamaah umroh melalui perusahaan tersebut sebelum berangkat ke tanah suci mendapatkan informasi lebih rinci soal biaya keberangkatan. Menurutnya, ini penting agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari. Selain kurangnya pelayanan,  beberapa rute yang dijanjikan tidak dapat kami kunjungi salah satunya Raudhah. Dimana 28 jamaah dari 60 jamaah yang melaksanakan ibadah umroh tidak bisa menikmati rute tersebut. Dengan alasan kami jamaah banyak dosa sehingga tidak bisa mengunjungi tempat tersebut. Hal ini sangat menyinggung  Kami selaku jamah. Saya harap kedepan dengan kedatangan kami ini pihak travel betul-betul profesional dalam bekerja dan tidak ada lagi memunggut biaya diluar ketentuan dana umroh," kata Wetra. Alfa Kasa Mustika Tours dan Travel Membantah Manager area PT. Alfa Kaza Mustika Tours dan Travel Anilayati membantah pernyataan yang disampaikan oleh jamaah tersebut. Bahwa mereka telah bekerja sesuai prosedur keberangkatan umroh di masa new normal. Dana cadangan jamaah Rp 4.200.000 yang semula di peruntukan karangtina dialihkan menjadi dana transit oleh pihak pusat PT Alfa tours. Serta biaya umroh juga sewaktu-wantu bisa berubah sesuai dengan waktu keberangkatan.  Ia juga telah memberikan secara detail biaya transit yang digunakan oleh setiap jamaah. Bahkan dana cadangan sebesar 4,2 juta tersebut terdapat kelebihan dana sebesar Rp 300 ribu juga telah dikembalikan kepada jamaah. "Dana cadangan yang jamaah pertanyaan kepada kita telah kita jelaskan secara rinci. Bahkan kita juga telah memfasilitasi mereka untuk langsung mengkonfirmasi ke pihak kantor pusat Alfa tours. Namun mereka masih tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh pihak kantor pusat. Kita juga membuka akses  tanya jawab langsung di kantor Cabang Mukomuko untuk  klarifikasi semua dana cadangan yang digunakan. Kita juga memberikan rincian dana serta mengembalikan kelebihan dana sebesar Rp 300 ribu kepada jamaah. Jika jamaah masih tidak puas dengan jawaban kita berikan itu terserah mereka. Saya selaku pihak travel telah bekerja sesuai prosedur dan MOU keberakatan umroh,"tutup Anilayati.(njw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: