Mendekati Pilkada, Petani Was-Was, Harga TBS Turun Lagi
MUKOMUKO RM - Kurun waktu 2020. Harga komoditi Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Mukomuko, sempat menyentuh level tertinggi pada September lalu. Diangka Rp 1.790 per kilogram (Kg).
Menariknya, mendekati jadwal pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, gubernur dan wakil gubernur maupun bupati dan wakil bupati. Harga komuditi unggulan masyarakat Kabupaten Mukomuko mulai berangsur turun. Harga tertinggi berkisar Rp 1620 per Kg.
Turunnya harga TBS membuat petani mulai merasa was-was. Umumnya mereka khawatir. Takut harga TBS kembali terpuruk seperti beberapa bulan sebelumnya.
''Kami petani menjual hasil panen ke toke. Harga relatif lebih murah dari harga pabrik. Kami sempat sedikit lega, dengan harga yang cukup lumayan tinggi pada September lalu. Sekarang mulai turun lagi. Kami khawatir terus terjadi penurunan harga,'' ungkap Madri salah seorang petani asal Kecamatan Teramang Jaya.
Data harga TBS resmi yang dilansirkan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko per tanggal 12 Oktober ini. PT. Sapta, 1540/kg, PT. KSM 1540/kg, PT. MMIL 1540/kg, PT. AMK /kg, PT. SSS 1540/kg, PT. SAP 1510/kg, PT. KAS 1540/kg, PT. DDP 1570/kg, PT. USM 1620/kg, PT . BMK 1610/kg, dan PT. GSS 1600m/kg.
Staf Bidang Perkebunan Distan Mukomuko, Sahura Fitriani ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/10/2020), membenarkan harga TBS turun tipis dibandingkan dengan September lalu.
''Dilihat dari harga masing-masing pabrik, harga TBS di pabrik penerima pasokan buah masyarakat sementara ini masih diatas harga ketetapan provinsi. Harga ketatapan provinsi Rp 1533,'' paparnya.
Penurunan harga TBS tidak berkaitan dengan soal Pilkada dan lainnya. Menurut informasi terhimpun, kata Sahura Fitriani, harga TBS dipengaruhi ketetapan harga CPO dunia.
''Harga TBS menyesuaikan dengan kondisi CPO dunia. Ketika turun, harga TBS juga mengalami penurunan,'' pungkasnya. (nek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: