7 Negara dengan Waktu Puasa Tercepat di Dunia 2025, Hanya 10 Jam

Kamis 06-03-2025,07:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

Canberra, Australia (12 jam)

Ibukota Australia, Canberra, memiliki durasi puasa sekitar 12 jam. Dengan posisi geografis di 35° LS, Canberra juga mengalami musim gugur menjelang musim dingin saat Ramadan 2025. 

Komunitas Muslim di Australia yang terus bertumbuh memiliki infrastruktur keagamaan yang baik untuk mendukung kegiatan Ramadan, termasuk berbuka puasa bersama dan salat tarawih.

Karachi, Pakistan (12 jam)

Berbeda dengan kota-kota lain dalam daftar ini, Karachi terletak di belahan bumi utara, namun dengan posisi yang relatif dekat dengan khatulistiwa (24° LU). 

Sebagai kota dengan populasi Muslim terbesar dalam daftar ini, Karachi memiliki tradisi Ramadan yang kaya dan beragam. Durasi puasa yang relatif singkat yaitu 12 jam memudahkan penduduknya dalam menjalankan ibadah puasa di tengah kesibukan kota metropolitan.

Buenos Aires, Argentina (12 jam)

Ibukota Argentina, Buenos Aires, memiliki waktu puasa sekitar 12 jam. Terletak di 34° LS, kota ini menikmati waktu siang yang lebih pendek selama Ramadan 2025. 

Komunitas Muslim di Argentina, meskipun minoritas, telah tumbuh signifikan dalam beberapa dekade terakhir, membentuk identitas Muslim Amerika Latin yang unik.

Cape Town, Afrika Selatan (12 jam 30 menit)

Dengan durasi puasa sekitar 12 jam 30 menit, Cape Town menjadi salah satu destinasi yang nyaman bagi Muslim yang ingin menjalani Ramadan dengan waktu puasa yang lebih singkat. 

Komunitas Muslim di Cape Town memiliki sejarah panjang sejak abad ke-17, dengan banyak masjid bersejarah dan tradisi Ramadan yang khas.

New Delhi, India (12 jam 30 menit)

Sebagai ibukota India dengan populasi Muslim yang besar, New Delhi memiliki durasi puasa sekitar 12 jam 30 menit. 

Terletak di 28° LU, kota ini memiliki waktu puasa yang masih tergolong moderat. Tradisi Ramadan di New Delhi sangat kaya, mencerminkan keberagaman budaya Islam di anak benua India.

Perbedaan durasi puasa ini menunjukkan keindahan Islam yang bersifat universal namun tetap mempertimbangkan kondisi lokal. 

Kategori :