RMONLINE.ID – Menurunnya berat badan seringkali dianggap sebagai sebuah pencapaian, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Namun, tahukah Anda bahwa penurunan berat badan yang terjadi tanpa sebab yang jelas justru patut diwaspadai? Kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan yang tersembunyi di dalam tubuh. Beberapa penyakit dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis meskipun Anda merasa sehat dan tidak mengalami gejala yang signifikan.
Penurunan berat badan yang tidak disengaja, atau dalam istilah medis disebut dengan _unintentional weight loss_, umumnya ditandai dengan hilangnya 5% atau lebih dari berat badan normal dalam kurun waktu 6 hingga 12 bulan. Kondisi ini seringkali terabaikan karena gejalanya yang samar, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa tubuh mereka sedang berjuang melawan penyakit. Penting untuk memahami bahwa penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas bukanlah hal yang normal dan harus segera dikonsultasikan dengan dokter.
BACA JUGA:5 Tipe MBTI yang Dikenal Paling Gampang Meraih Kesuksesan
BACA JUGA:Bagaimana Cara Mempersiapkan Diri Menerima Kesempatan di Masa Depan?
Lantas, apa saja penyakit “siluman” yang dapat menyebabkan penurunan berat badan tanpa disadari? Berikut 5 penyakit yang perlu Anda waspadai:
1. Diabetes
Diabetes, penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah, menjadi salah satu penyebab utama penurunan berat badan yang tidak disengaja. Pada penderita diabetes, tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang bertugas mengangkut glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Ketika insulin tidak berfungsi dengan baik, glukosa menumpuk dalam darah dan tidak dapat diubah menjadi energi. Akibatnya, tubuh mulai membakar lemak dan otot sebagai sumber energi alternatif, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan berat badan.
Gejala lain yang mungkin menyertai penurunan berat badan pada penderita diabetes antara lain sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, mudah lapar, serta kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki. Jika Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan disertai dengan gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
BACA JUGA:4 Cara Atasi Low Self-Esteem Akibat Kecanduan Media Sosial
BACA JUGA:Bukti Kekuasaan yang Maha Esa, Inilah Keindahan Alam Gunung Pelangi yang Menakjubkan
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi dimana kelenjar tiroid yang terletak di leher memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, yaitu proses pengubahan makanan menjadi energi. Produksi hormon tiroid yang berlebihan akan meningkatkan laju metabolisme, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori meskipun asupan makanan tetap sama. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
Selain penurunan berat badan, hipertiroidisme juga dapat menimbulkan gejala lain seperti jantung berdebar-debar, mudah cemas dan gelisah, tremor atau tangan gemetar, serta gangguan tidur. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi hipertiroidisme yang lebih serius.
3. Penyakit Celiac
Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang dipicu oleh konsumsi gluten, sejenis protein yang terdapat dalam gandum, jelai, dan rye. Pada penderita celiac, konsumsi gluten memicu reaksi sistem kekebalan tubuh yang menyerang usus halus. Kerusakan pada usus halus menyebabkan malabsorpsi, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan secara optimal. Akibatnya, penderita celiac dapat mengalami penurunan berat badan, diare kronis, kembung, dan kelelahan.