Diagnosis penyakit celiac melibatkan pemeriksaan fisik, tes darah, dan biopsi usus halus. Penanganan utama penyakit celiac adalah menerapkan diet bebas gluten seumur hidup. Dengan menghindari konsumsi gluten, usus halus dapat memulihkan diri dan menyerap nutrisi dengan baik, sehingga mencegah penurunan berat badan lebih lanjut.
4. Depresi
Depresi, gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Depresi dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang, baik menurun secara drastis maupun meningkat secara berlebihan. Pada beberapa kasus, depresi menyebabkan penderita kehilangan nafsu makan sehingga asupan makanan berkurang dan berat badan turun.
Selain penurunan berat badan, gejala depresi lainnya yang perlu diwaspadai antara lain perasaan lelah yang berkepanjangan, gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, perasaan putus asa, dan pikiran untuk bunuh diri. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.
5. Kanker
Kanker, penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan. Sel-sel kanker membutuhkan banyak energi untuk tumbuh dan berkembang biak, sehingga mereka “mencuri” nutrisi dari sel-sel tubuh yang sehat. Selain itu, kanker juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan mengurangi nafsu makan.
Penurunan berat badan pada penderita kanker seringkali disertai dengan gejala lain yang bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi kanker. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul antara lain kelelahan, demam, nyeri, dan perubahan pada kulit. Penting untuk menjalani pemeriksaan medis secara teratur untuk mendeteksi kanker sedini mungkin.
Penurunan berat badan yang tidak disengaja merupakan kondisi yang tidak boleh diabaikan. Jika Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas, segera konsultasikan dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mencari tahu penyebabnya. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan kualitas hidup Anda.*