Insulin membantu mengatur metabolisme lemak. Ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin, seperti pada diabetes tipe 2, kemampuan hati untuk memproses lemak terganggu.
BACA JUGA:Resep dan Cara Sederhana Membuat Kue Bluder Kukus Cappucino
BACA JUGA:Sulit Memaafkan, Yuk Kenali Istilah Toxic Forgiveness dan Penyebabnya
4. Diet Tinggi Lemak dan Gula
Konsumsi berlebihan makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan gula dapat meningkatkan akumulasi lemak di hati.
5. Sindrom Metabolik
Kondisi ini, yang meliputi tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan kadar kolesterol abnormal, sering dikaitkan dengan NAFLD.
6. Faktor Genetik
Beberapa orang mungkin memiliki predisposisi genetik untuk mengembangkan fatty liver.
7. Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat, seperti kortikosteroid dan obat kemoterapi tertentu, dapat meningkatkan risiko fatty liver.
8. Penyakit Lain
Kondisi seperti hepatitis C, penyakit celiac, dan penyakit tiroid dapat berkontribusi pada perkembangan fatty liver.
Gejala fatty liver sering kali tidak terlihat jelas pada tahap awal. Namun, seiring perkembangannya, seseorang mungkin mengalami kelelahan, nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian kanan atas, dan pembesaran hati.
Diagnosis fatty liver biasanya melibatkan kombinasi pemeriksaan fisik, tes darah, pencitraan (seperti USG atau CT scan), dan dalam beberapa kasus, biopsi hati.
Pencegahan dan penanganan fatty liver terutama berfokus pada perubahan gaya hidup. Ini meliputi: