Kue ini tidak hanya dinikmati sebagai bagian dari tradisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan kuliner yang telah dijaga keasliannya selama berabad-abad.
Kue nastar akan terus berperan sebagai duta kebudayaan yang menyatukan rasa dan tradisi. Ia adalah bukti bahwa kelezatan dapat menjadi media untuk mempertahankan dan merayakan kekayaan budaya.
Di masa depan, nastar tidak hanya akan tetap menjadi kue favorit saat Lebaran, tetapi juga akan terus menjadi simbol dari kehangatan dan keakraban yang tak lekang oleh waktu.
Sebuah kue yang sederhana dalam penampilan, namun kaya akan makna dan sejarah, yang terus menginspirasi dan mempersatukan hati.*