MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Ribuan warga Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu dalam ancaman. Seketika banjir bisa melanda wilayah ini.
Pasalnya, kondisi bangunan tanggul penangkal banjir di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Selagan, Desa Pondok Batu makin parah. Roboh, tergerus erosi. Hingga kini belum dibenahi.
Penasihat Komunitas Masyarakat Pencinta Alam Sekitar (Kompast) Kabupaten Mukomuko, Musfar Rusli memperkirakan, jika pemerintah tidak sigap menangani kerusakan tanggul DAS Selagan, ribuan warga di wilayah Kota Mukomuko bakal terdampak banjir.
Hematnya, bangunan tanggul DAS Sungai Selagan ini, bagian dari penangkal banjir untuk wilayah Kota Mukomuko.
BACA JUGA:Punya Dana Rp 4,9 Miliar Untuk Produksi Ikan Air Tawar, Ini Langkah Dinas Perikanan
‘’Kami melihat, belum dibenahinya tanggul DAS Sungai Selagan ini, menjadi ancaman bagi warga, terutama warga Kota Mukomuko. Bisa-bisa kembali ke suasana era delapan puluhan, sering kali dilanda banjir,’’ kata Musfar Rusli, Senin, 22 Januari 2024.
Tanggul DAS di sepanjang aliran Sungai Selagan dibangun untuk mengatasi ancaman erosi permukiman penduduk. Yang lebih ekstrem lagi, ketika tanggul ini roboh, luapan Sungai Selagan bisa sampai ke permukiman penduduk.
‘’Selain warga Desa Pondok Batu, robohnya tanggul ini menjadi ancaman bagi warga Kelurahan Pasar Mukomuko dan Ujung Padang. Ketika banjir, ada ribuan penduduk yang bakal jadi korban,’’ ulasnya.
Dengan demikian, Musfar berharap kepada pihak terkait, dalam hal ini Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu dapa mengambil langkah konkret. Membangun kembali bangunan tanggul di sepanjang DAS Selagan.
‘’Hasil ekspedisi Kompast di lapangan, kerusakan bangunan tanggul di sepanjang DAS ini tak kurang dari 300 meter. Sekarang kondisinya makin tergerus erosi,’’ demikian Musfar Rusli.
BACA JUGA:Listrik SUTT Sudah Terkoneksi di Mukomuko, Tapi Baru Dirasakan 2 Wilayah Ini
Mengulas sejarah, sebelum adanya bangunan tanggul di kawasan DAS Sungai Selagan, beberapa wilayah di kawasan Kecamatan Kota Mukomuko kerap dilanda banjir besar.
Di era delapan puluhan, rumah warga di wilayah Pasar Mukomuko jadi langganan banjir. Banjir ini diakibatkan dari luapan aliran Sungai Selagan.
‘’Bicara banjir, sebelum ada tanggul, untuk wilayah Kecamatan Kota ini, terkhusus Pasar Mukomuko dan sekitar, menjadi langganan banjir. Banjir ini hampir setiap tahun dirasakan masyarakat,’’ ungkap warga Kota Mukomuko, Hendra Cipta.
Hendra Cipta menceritakan, di kawasan Kecamatan Kota, mulai dari Kelurahan Pasar Mukomuko hingga Desa Ujung Padang, dulunya terdapat areal persawahan masyarakat yang cukup luas. Tak jarang, areal persawahan ini dilanda banjir Sungai Selagan.