‘’Kota Mukomuko aman dari banjir besar setelah adanya bangunan tanggul di sepanjang DAS Selagan. Sekarang bangunan itu telah roboh, jadi kami warga kota dalam kondisi terancam banjir,’’ paparnya.
BACA JUGA:Bukan Siang, Ini Waktu yang Tepat Berkunjung ke Danau Nibung Mukomuko
Tidak hanya itu, robohnya bangunan tanggul DAS Sungai Selagan ini juga menjadi ancaman terhadap fasilitas umum. Terutama bangunan jembatan di ruas Jalan Lintas Barat, Pasar Mukomuko.
‘’Bangunan jembatan juga ikut terancam. Kami melihat, bangunan tanggul ini juga untuk pengamanan bangunan jembatan,’’ ujarnya.
Kondisi saat ini, akibat kerusakan ini, tanah tebing di seputar bangunan jembatan Jalan Lintas Barat ikut tergerus.
‘’Semakin mengkhawatirkan, tanah tebing di sekitar bangunan jembatan ikut tergerus erosi,’’ ulasnya.
Bangunan tanggul Sungai Selagan dibangun sekitar tahun 1995 hingga tahun 1997, diera presiden Soeharto. Sejak dibangunnya tanggul ini, wilayah Kecamatan Kota Mukomuko bebas dari banjir.
‘’Ini yang kita harapkan. Untuk menghindari banjir Sungai Selagan sampai ke wilayah permukiman penduduk. Pemerintah diharapkan dapat dengan segera melakukan perbaikan bangunan,’’ pintanya.
BACA JUGA:Rp200 Juta APBD Mukomuko 2024 untuk Penanganan Kawasan Kumuh, Cek Lokasi
Perlu diketahui, di tahun 2022 lalu, Kementerian PUPR melalui program BWS Sumatera VII Bengkulu juga telah melaksanakan program pembangunan tanggul pelapis tebing di sepanjang DAS Sungai Selagan Benteng Anna.
Pembangunan dengan menelan anggaran sebesar lebih kurang Rp31 miliar ini bermanfaat. Masyarakat di sekitar Pantai Indah Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko tak lagi dibayangi ancaman erosi dan banjir.
‘’Patut kita apresiasi kepada Kementerian PUP. Di tahun 2022 lalu telah melaksanakan pembangunan pelapis tebing di sepanjang DAS Selagan Benteng Anna. Kelanjutannya, masih ditunggu masyarakat untuk tanggul DAS di kawasan Pondok Batu Mukomuko,’’ demikian Hendra Cipta. *