RADARMUKOMUKO.COM - Pernyataan yang menyebut Indonesia dijajah Belanda hingga 350 tahun, diyakini tidak benar dan hanya mitos.
Walau demikian, bukan salah tulis atau tidak berdasar. Dimana menurut berbagai catatan sejarah, pernyataan tersebut pernah dilontarkan oleh bapak pendiri bangsa Indonesia Ir. Soekarno dalan pidatonya ataupun saat berbicara dengan pemimpin negara lainnya, “Indonesia dijajah selama 350 tahun!”
Ucapan Bung Karno itu hanya untuk membangkitkan semangat rakyat Indonesia saat perang mempertahankan kemerdekaan menghadapi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia pasca proklamasi 17 Agustus 1945.
Terus kapan Belanda masuk ke Nusantara dan mulai melakukan penjajahan?
Mengutib dari berbagai sumber sejarah, Belanda bukan orang asing Eropa pertama yang datang ke Indonesia, karena jauh sebelumnya Portugis sudah menjelajahi Indonesia, hanya fokusnya bagian timur. Belanda kala itu belum masuk, hanya perantara atau pengecer rempah-rempah yang dibawa Portugis dari Nusantara.
BACA JUGA:Info CASN, Kementerian PUPR Buka Lowongan 3.027 Formasi PPPK, Berikut Jurusan Yang Dibutuhkan
BACA JUGA:Resep Bobor Pucuk Labu Segar dan Gurih, Menu Sederhana untuk Keluarga di Rumah
Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Portugis karena sudah dikuasai oleh Spanyol. Kondisi ini mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra. Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman.
Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika–Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten. Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580-1605).
Kedatangan rombongan Cornelisde Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten.
Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598.
Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah, mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri.
Setiap kongsi bersaing secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris.
BACA JUGA:Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Provinsi Banten yang Unik dan Menarik