Alasan Hilangnya Keturunan Belanda dan Orang Indonesia Tak Bisa Bahasa Belanda, Ternyata Seperti Ini

Minggu 24-09-2023,19:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Estimasi jumlah korban dari kekacauan ini berkisar antara 3.500 hingga 20.000 jiwa yang terdiri atas orang Belanda beserta keturunannya, orang Tionghoa, orang Jawa, orang Maluku, dan kelompok lain dari status sosial ekonomi yang tinggi.

Periode ini ditandai dengan terjadinya huru-hara, pembantaian, dan perampokan massal yang dilakukan oleh masyarakat pro-kemerdekaan, atau yang biasa disebut sebagai Pemoeda dan Pelopor. 

Orang-orang Eropa dan orang Indo menjadi target utama dalam kekacauan ini, walaupun banyak juga korban yang merupakan orang Maluku dan orang Tionghoa.

Orang belanda yang tertangkap ditawan hingga dihabisi, mereka yang selamat kabur ke luar negeri atau kembali ke negaranya.

BACA JUGA:Suku di Indonesia ini Mampu Kalahkan Musuh Secara Mistik dan Bikin Belanda Babak Beluar

BACA JUGA:Bangunan Belanda Yang Masih Bermafaat Hingga Sekarang, Ada Yang Dibangun Lewat Kerja Paksa

Oleh sebab itu, jarang sekali ditemukan orang keturunan Belanda atau Eropa yang tinggal di Indonesia setelah kemerdekaan karena banyak yang menjadi korban dalam Masa Bersiap atau melarikan diri ke Eropa.

Sebagai akibat dari perang saudara di Tiongkok Daratan, sebagian orang Tionghoa kaum kanan waktu itu banyak yang mendukung partai Kuomintang yang juga pro-Belanda, secara otomatis tidak mengakui kemerdekaan Indonesia, sehingga mereka juga ikut menjadi korban dari masa tersebut. 

Awal masa ini bermula dengan dijarah dan dirampoknya Depok oleh para Pemoeda atau Pelopor pada tanggal 9 Oktober 1945. Depok waktu itu dikenal sebagai pusat tempat tinggalnya orang Indo. 

Sedangkan masa akhir Bersiap ditetapkan selesai dengan munculnya aksi Agresi Militer Belanda I atau Aksi Polisi Belanda I pada bulan Januari 1947. 

Saat ini Belanda fokusnya adalah penjajahan dengan berperang melawan pejuang Indonesia yang kala itu semakin siap dan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan.

Namun pemerintah Belanda mendefinisikan masa ini lebih luas, yaitu dari Kapitulasi Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 sampai pengakuan kedaulatan Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.*

Kategori :