Mereka sering menguji obat-obatan kimia, virus dan bakteri pada manusia.
BACA JUGA:7 Peristiwa Pemberontakan Setelah Indonesia Lepas dari Penjajah, dari PKI Hingga Papua Merdeka
Tak banyak yang tahu bahwa Jepang menggunakan senjata biologis pada Perang Dunia II, metode ini disebut sebagai operasi Unit 731 yang memiliki laboratorium di Harbin, Tiongkok.
Mereka sering melakukan uji coba obat kimia, virus dan bakteri terhadap manusia, salah satunya tahanan yang ada di Indonesia.
Mereka juga diduga melakukan uji coba dengan menyuntikkan bakteri sifilis kepada wanita hamil.
Membangun Penjara yang Sadis
Penjajah Jepang memiliki penjara yang sadis, salah satu contohnya adalah penjara bawah tanah yang berada di Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Penindasan, Pelecehan, Romusha Hingga Rasis, Membuat Tentara PETA Memberontak Melawan Jepang
Penjara di Lawang Sewu memiliki 2 jenis, yaitu penjara berdiri dan penjara jongkok. Penjara jongkok berisikan sebuah bak-bak sebagai tempat bagi tawanan.
Mereka berjongkok lalu diisi air hingga ke batas leher, lalu bak tersebut ditutup dengan besi.
Menyiksa dan Membiarkan Tawanan Mati Kelaparan
Sudah dipekerjakan secara paksa, bukannya berterimakasih, Jepang membiarkan para tawanan mereka mati kelaparan.
Bagi Jepang penjara adalah tempat untuk menyiksa dan bukan hanya tempat menahan seseorang.
Demikian sejarah terkait dengan kekejaman Jepang saat menjajah Indonesia.*