Dalam tugasnya menjadi Ibu Negara, Fatmawati setia mendampingi Bung Karno sebagai Presiden. Di setiap kesempatan, Fatmawati selalu tampil sederhana.
Ia memberikan teladan yang baik bagi perempuan Indonesia baik dalam bersikap, bertingkah laku maupun berpakaian. Kemanapun pergi, Fatmawati selalu memakai kerudung yang menjadi ciri khasnya dan Soekarno selalu memujinya.
Ia adalah istri ketiga dari Presiden Soekarno yang menjahit Bendera Merah Putih dengan mesin jahit tangan di ruang tamu rumahnya.
Kala itu, Soekarno bersama tokoh lain sedang mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk momen pembacaan naskah teks proklamasi.
Fatmawati yang berada di dalam rumah tak sengaja mendengar bahwa bendera Indonesia belum tersedia. Ia pun kemudian memutuskan untuk menjahit Bendera Indonesia.
BACA JUGA:Nama 9 Istri Soekarno, Menikah Pertama Usia 20 Tahun dan Terakhir 65 Tahun
Hubungan Fatmawati dan Soekarno renggang setelah sang suami meminta izin untuk menikah lagi. Pada 1953, ternyata Soekarno telah menikah siri dengan perempuan asal Jawa bernama Hartini.
Tak setuju dengan keputusan tersebut, Fatmawati meminta agar Soekarno segera mengembalikan Fatmawati kepada orang tuanya setelah Soekarno menyelesaikan semua urusan.
Keputusan berpisah ini diambil oleh Fatmawati karena ia tak setuju dengan praktik poligami yang dianggap tidak adil dan merendahkan martabat perempuan.
Fatmawati sendiri meninggal dunia pada tanggal 14 Mei 1980, setelah ia menunaikan ibadah Umroh karena terkena serangan penyakit jantung ketika pesawat singgah di Kuala Lumpur dalam penerbangan menuju Jakarta dari Mekkah. Ia dimakamkan di pemakaman umum Karet Bivak Jakarta.*