SELAGAN RAYA, RADARMUKOMUKO.COM - Di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya, terdapat jembatan gantung. Beberapa bulan yang lalu, jembatan direhab oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko. Lantai yang terbuat dari papan diganti. Semuanya baru. Seiring dengan berjalannya waktu, jembatan terlihat mulai rusak. Pada bagian pangkal jembatan, terlihat lantai banyak lobang. Diperlukan ekstra hati-hati saat melewati jembatan ini.
Kades Pondok Baru, Kecamatan Sela gan Raya, Suswandi, mengatakan, jembatan ini menghubungkan pemukiman dengan perkebunan masyarakat. Baik kebun sawit, kebun karet maupun sawah. Mobilitas di jembatan ini sangat tinggi. Ratusan ton Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit diangkut melintas di atas jembatan ini. Saat musim panen padi, mobilitas kendaraan lebih tinggi lagi.
BACA JUGA:Tanah Rekah Salurkan BLT Tahap II
''Wajar saja lantai jembatan cepat rusak. Jembatan merupakan akses utama warga mengakut hasil kebun dan sawah,'' ujar Suswandi.
Apakah perlu dibangun jembatan beton? Sebagai warga Selagan Raya, Suswandi senang jika jembatan ini dibangun beton. Namun demikian, ia menyadari bahwa butuh dana sangat besar, untuk membangun jembatan beton. Untuk membangun jembatan panjang sekitar 80 meter ini, butuh dana tidak kurang dari Rp20 miliar.
''Meskipun belum dibangun beton, yang penting perawatannya rutin. Jangan sampai akses warga ke kebun dan sawah terputus,'' tambah Suswandi.
Hal senada disampaikan oleh Kades Lubuk Bangko, Bujang Anda, alias Juanda Putra. Ia mengatakan beberapa waktu lalu, jembatan ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Penyebabnya lantai jembatan sudah lapuk dan patah. Namun demikian, warga tetap nekad melintasi jembatan. Karena memang kondisinya terpaksa. Setelah direhab, kondisi jembatan cukup bagus.
BACA JUGA:Perdana, Tanah Harapan Salurkan Bantuan RTLH
''Dulu rusak parah, tapi warga tetap lewat. Karena terpaksa,'' ungkap Juanda.
Juanda mengajak seluruh warga untuk sama-sama menjaga dan merawat jembatan ini. Caranya tidak memaksa membawa muatan yang terlalu berat. Semakin berat beban yang dibawa, maka jembatan semakin cepat rusak. Imbasnya warga sendiri yang kesulitan.
''Jembatan ini belum lama direhab. Mari kita jaga bersama. Caranya jangan membawa muatan yang berlebihan,'' ajak Juanda.*