Ia melukiskan bagaimana ia menangkap sosok cantik putri Ratu Maduretno dalam bingkai gerbang keraton dan langsung merasakan daya tarik fisik yang luar biasa terhadapnya.
Perjumpaan yang tanpa sengaja ini, dan reaksi Pangeran terhadapnya, segera dilaporkan kepada Sultan oleh dua nyai keparak atau pelayan perempuan tua yang mendampingi Pangeran.
BACA JUGA:Kawin Kontrak Dilegalkan di Negara Ini, Bahkan Diiklankan di Medsos
Begitu Ratu Bendoro mengonfirmasi bahwa ia tidak berminat untuk kawin lagi, suatu upacara pertunangan dengan cepat segera digelar antara Diponegoro dan Raden Ayu Maduretno, yang mengambil nama ibunya Maduretno.
Upacara perkawinan mengambil tempat di keraton. Sebuah pesta dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk digelar pula di Tegalrejo pada hari berikutnya.
Pada babadnya Diponegoro, menyejajarkan perkawinannya dengan perkawinan Wisnu dan Dewi Sri, dengan Sang Ayah sebagai Batara Guru.
BACA JUGA:Digitalisasi dan Kolaborasi, Upaya BRI Dorong Inklusi Keuangan
Pangeran Diponegoro salah satu reinkarnasi Arjuna, sehingga menarik garis paralel antara dirinya dengan pahlawan wayang Pandawa yang tampan-rupawan ketika menerima pisau belati Sarutomo saat bermeditasi di Parangkusumo dalam ziarahnya ke Pantai Selatan.
Di tingkat praktis, perkawinan Diponegoro memberinya seorang pendamping yang simpatik, yang bisa menjadi tempat dia mencurahkan rahasia dan beban hati dalam tahun-tahun yang tidak menentu itu.
Maduretno juga istri yang tetap setia mendampingi Pangeran di masa perang yang ngeri itu.
BACA JUGA:Pemdes Resno Tuntaskan Fisik 2023
Maduretno terus mendukungnya sampai kematian menjemputnya di sekitar 20 November 1827. Konon dari semua istri-istri Pangeran, dialah satu-satunya yang disebut Pangeran dengan penuh kasih mesra di dalam babad.
Perkawinannya ini juga yang megesahkan hubungan keluarganya dengan keluarga Prawirodirjan yang menurunkan nenek-buyut pengasuhnya, Ratu Ageng, yang bersaudara kandung dengan kakek Raden Ronggo III.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul "Terpikat Kecantikan Maduretno, Pangeran Diponegoro Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama."