Pada abad ke 11, Adam of Bremen menulis tentang tradisi bangsa Viking yang dipraktekkan setiap 9 tahun di awal musim semi. Ritual ini berlangsung selama 9 hari, dengan pesta dan mengorbankan manusia, untuk setiap hari ada 9 manusia yang dikorbankan. Laki-laki yang dikorbankan digantung di pepohonan yang berada di sekitar kuil tempat ritual itu dilaksanakan.
Tujuan dari ritual ini adalah untuk menghormati dewa mereka (Odin) dan meminta kemenangan perang di tahun mendatang. Dalam tulisan Snorri Sturluson, ia menceritakan bahwa bangsa Viking sempat mengorbankan raja karena permintaan mereka tidak dikabulkan dewa dan terjadi kelaparan yang dahsyat, raja pun disalahkan dan dikorbankan.
Perayaan Yule
Yule, dieja "Jol" dalam bahasa Old Norse (yang digunakan bangsa Viking), adalah nama untuk periode antara titik balik matahari (peralihan musim dingin ke musim kemarau) yang diduga terjadi pada tanggal 12 Januari. Ritual ini dilakukan untuk menghormati orang mati, mendapat keberuntungan di tahun baru, untuk merayakan Matahari dan cahayanya di musim kemarau ataupun untuk menghormati Thor (dewa yang melindungi dunia dari kegelapan).
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Suku Han di Korea, Memalukan Jika Lahir Anak Perempuan
Pada saat perayaan, pesta dilakukan selama 3 hari 3 malam dengan minum alkohol dan nyanyian yang dikumandangkan. Bangsa Viking akan membuat pohon cemara yang dihiasi dengan pernak pernik, hal ini dipercaya sebagai cara mereka meminta perlindungan kepada para dewa.
Sedangkan anak-anak muda akan menggunakan kulit kambing sebagai simbol tunggangan Thor di langit (berdasarkan mitologi Nordik), kemudian mereka akan pergi dari rumah ke rumah untuk benyanyi dan bergembira.
Berserker dan Ulfhednar
Bangsa Viking terkenal dengan kekuatan perang yang sangat kuat, pasukan yang paling ditakuti dari bangsa Viking adalah berseker dan ulfhednar. Usut punya usut, ritual ini mengandung unsur perdukunan di dalamnya, sebelum perang dimulai, para dukun akan memilih entitas dalam bentuk hewan untuk dirasuk ke dalam tubuh para prajurit.
BACA JUGA:Suku Sabiny, Wanita Wajib Khitan Yang Menyakitkan Tanpa Bius, Begini Prosesnya
Berseker adalah prajurit yang menjadi manusia beruang, sedangkan ulfhednar adalah manusia serigala. Setelah dipilih prajurit yang akan menjadi berseker dan ulfhednar, prajurit tersebut akan dilepas hidup di alam liar agar memiliki kekuatan entitas binatang yang digunakan dan menghilangkan rasa sakit namun tetap memiliki kendali atas diri masing-masing.
Modifikasi Gigi
Dari kerangka-kerangka bangsa Viking yang ditemukan, terdapat perubahan pada pola gigi depan bagian atas para prajurit Viking. Peneliti percaya bahwa ritual ini dilakukan untuk membangkitkan rasa takut pada musuh yang akan menyerang atau sebagai simbol kemenangan jika setelah berperang. Informasi tentang ritual ini juga masih belum diketahui secara gamblang.
Ritual Kremasi
Ritual Kremasi bangsa Viking ditulis oleh Arab Ahmad Ibn Fadlan pada abad ke 10. Ia menceritakan tentang bagaimana treatment seorang pemimpin dari Rus Vikings. Setelah kematian pemimpin tsb, jasadnya dikubur (dengan peti) selama 10 hari. Nah, selama 10 hari itu, rakyat membuat pakaian baru untuk si mayat dan memilih gadis (biasanya para budak yang dipilih) untuk dikorbankan bersama dengan mayat pimpinan dan disuruh mengenakan pakaian yang bagus.
Pada hari ke 10, mayat dikeluarkan dan si gadis yang dipilih harus pergi ke setiap tenda pemukiman untuk berhubungan badan dengan setiap pria yang akan melakukan ritual kremasi. Setelah itu, si gadis itu akan masuk ke dalam kapal tempat mayat diletakkan, sedangkan para pria yang bertugas akan membuka jalan sambil bergandengan tangan.