Namun, kekuatan pelapukan dan erosi telah menurunkan Gunung Everest dengan kecepatan yang hampir sama. Faktor-faktor seperti angin, hujan, salju, dan gletser berkontribusi dalam mengikis permukaan gunung tersebut.
Selain itu, gempa bumi juga dapat mempengaruhi ketinggian Gunung Everest. Misalnya, pada tahun 2015, gempa bumi besar yang melanda Nepal diketahui telah menurunkan Gunung Everest sekitar 2,5 sentimeter.
Simpulan
Gunung Everest adalah gunung paling tinggi di dunia yang memiliki sejarah yang menarik. Gunung ini berasal dari lautan yang kemudian terangkat akibat benturan antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
Jejak-jejak fosil laut dapat ditemukan di puncak gunung ini. Gunung Everest masih terus bertambah tinggi setiap tahunnya, tetapi juga mengalami pelapukan dan erosi yang mengurangi ketinggiannya.
Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : nationalgeographic.grid.id dan id.wikipedia.org