7. Suku Flores
Suku bangsa Flores adalah percampuran etnis antara Melayu, Melanesia, dan Portugis. Dikarenakan lokasi yang berdekatan dengan Timor, yang pernah menjadi Koloni Portugis, karenanya interaksi dengan kebudayaan Portugis pernah terjadi dalam kebudayaan Flores, beik lewat Genetika, Agama dan kebiasaan.
8. Suku Kedang
Suku bangsa ini mendiami desa-desa dalam tempat Omesuri dan Buyasuri di Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kedua tempat itu berada di daratan Pulau Lomblem atau Lembata yang beberapa besar berupa padang rumput berbukit-bukit.
Jumlah populasi suku bangsa berbahasa Kedang ini diperkirakan sekitar 12.000 jiwa.
BACA JUGA:Suku Xingu, Punya Televisi dan Hanphone Tapi Tetap Tanpa Busana
9. Suku Manggarai
Suku bangsa Manggarai mendiami Kabupaten Manggarai yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah populasinya sekitar 350.000 jiwa.
Bahasa Manggarai nampaknya terdiri atas beberapa dialek, seperti dialek Pae, Mabai, Rejong, Mbaen, Pota, Manggarai Tengah, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat. Empat dialek terdepan mungkin merupakan bahasa dari kelompok suku bangsa tersendiri yang tunduk kepada orang Manggarai di zaman dulu.
10. Suku Ngada
Orang Ngada sesungguhnya terdiri atas sebagian sub-suku bangsa yakni Ngada, Maung, Riung, Rongga, Nage Keo, Bajawa dan Palue. Sub-sub suku bangsa itu biasanya ditandai oleh perbedaan aksen yang mereka gunakan.
Sungguhpun demikian itu ciri-ciri kebudayaan mereka menonjolkan kesamaan. Masyarakat Suku Ngada berdiam di Pulau Flores, tepatnya di kawasan Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Populasinya diperkirakan sekitar 155.000 jiwa. Mata pencaharian hidup mereka biasanya merupakan berladang, beberapa di sawah, ada pula yang beternak sapi, kerbau, dan kuda.
BACA JUGA:Suku Nuer, Menikahi Hantu dan Aturan Rumah Tangga Aneh
11. Suku Kemak