15 Suku Asli NTT, Kaya Dengan Peradaban Kuno

Jumat 21-07-2023,22:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010 Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau Suku bangsa. Lebih tepatnya, Indonesia memiliki 1.340 Suku.

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk salah satu provinsi yang banyak menyumbang keberagaman suku bangsa Indonesia.

Suku-suku ini memiliki ciri khas dan keunikan sendiri, sehigga turut mewarnai keragaman adat budaya nusantara.

Salah satu bukti NTT memiliki sejarah kuno yang hebat adalah ditemukan spesies manusia purba yang memiliki ukuran tubuh sama dengan “hobbit.”

Penemuan besar itu merupakan hal yang luar biasa, sebab spesies manusia purba yang diberi nama Homo Floresiensis hingga saat ini masih terus menerus diperbincangkan dan ditelusuri keberadaannya oleh para ilmuwan.

BACA JUGA:Berbulan-bulan di Laut, Laki-laki Australia dan Anjingnya Diselamatkan Kapal Meksiko

Melansir dari berbagai sumber, ini Suku asli di Indonesia:

1. Suku Atoni

Suku bangsa Atoni berdiam di pedalaman Pulau Timor wilayah barat yang beberapa besar berupa tanah kering dan berbukit-bukit kering, seperti di kefetoran Amarasi, FatuLeu, Amfoang, Mollo, Amanuban, Amanatun, Miomafo, Insana dan Biboki.

Jumlah populasinya sekitar 300.000 jiwa. Orang Atoni memiliki beragam-jenis sebutan. 

Orang Tetun menyebut mereka orang Dawan, Orang Bunak menyebut mereka Rawan, penduduk di kota Kupang menyebut mereka Orang Gunung.

2. Suku Alor

Suku bangsa Alor mendiami daratan pulau Alor, Pantar dan pulau-pulau kecil di antaranya. Tempat mereka kini termasuk ke dalam kawasan Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nama Alor mungkin diberi oleh orang luar untuk menyebut semua golongan masyarakat yang berdiam di tempat itu.

Mereka sendiri terdiri atas sejumlah suku-suku bangsa, antara lain Abui, Alor, Belagar, Deing, Kabola, Kawel, Kelong, Kemang, Kramang, Kui, Lemma, Maneta, Mauta, Seboda, Wersin, dan Wuwuli. 

Pada masa lampau sub-sub suku bangsa itu masing-masing hidup terasing di wilayah perbukitan dan pegunungan, secara khusus untuk menghindari peperangan dan tekanan dari dunia luar.

Kategori :