RADARMUKOMUKO.COM – Informasinya, perusahaan Neuralink milik Elon Musk, telah mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS).
Pihak perusahaan sendiri sudah mengumumkan, jika perusahaan implan otak milik Elon Musk, telah menerima persetujuan dari otoritas setempat untuk bisa melakukan studi klinis pertama yang diujicobakan kepada manusia.
Tujuan pihak perusahaan, melakukan uji Implan otak, untuk dapat membantu orang-orang yang lumpuh untuk berjalan kembali dan menyembuhkan penyakit saraf lainnya.
BACA JUGA:Cara Melacak Ponsel Yang Hilang, Cuma Pakai Google dan Nomor WhatsApp
Elon Musk pun menyambut baik persetujuan FDA untuk perusahaan implan otak Neuralink untuk mulai menguji teknologi tersebut pada manusia.
"Selamat kepada tim Neuralink!" kata Musk sebagai tanggapan kepada Neuralink di Twitter-nya.
Sebelumnya, Elon Muks pada 2019 kerap berbicara dihadapan umum bahwa Neuralink segera akan mendapatkan persetujuan dari Food & Drug Administration (FDA) untuk melakukan tanam chip di otak manusia.
Namun pada 2022, proposal perizinan untuk melakukan uji coba sempat ditolak. FDA beralasan khawatir soal keamanan dalam penerapannya.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Handphone dengan Kamera Jernih
Kemudian, pihak Neuralink akhirnya membuat kembali proposal perizinan yang khusus menjawab kekahwatiran dari FDA.
"Ini adalah hasil kerja luar biasa oleh tim Neuralink dalam kerja sama erat dengan FDA. Ini merupakan langkah pertama yang penting dan kelak akan memungkinkan teknologi kami membantu banyak orang," kata Neuralink dalam tweet pada hari Kamis seperti dilaporkan Reuters via NYPost, dilansir dari berbagai sumber.
Neuralink berharap mikrochip yang mereka kembangkan sejak 2016 dapat membantu manusia bangkit dari kondisi kelumpuhan atau kebutaan, serta membantu orang cacat untuk dapat beraktivitas memanfaatkan perangkat digital dan teknologi seluler.
BACA JUGA:Begini Cara Mengembalikan No Kontak Hp Yang Hilang Selama Ini, Untuk Tampil Ini Solusinya
Chip Neuralink telah diuji coba pada monyet. Teknologi ini dibangun untuk mengintepretasikan sinyal yang diproduksi di otak dan menyampaikan informasi ke perangkat digital lewat koneksi Bluetooth.
Para ahli telah memperingatkan bahwa implan chip otak Neuralink akan memerlukan pengujian ekstensif untuk mengatasi tantangan teknis dan etis jika ingin tersedia secara luas.*