Kerusakan yang diakibatkan oleh hama putih palsu terlihat dengan adanya warna putih pada daun di area tanaman.
Larvanya dapat memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun yang kemudian meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih.
Biasanya, larva menggerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun sehingga mengganggu proses fotosintesis tanaman. Siklus hidup hama ini berkisar 30 – 60 hari.
Pada dasarnya, pengendalian hama putih palsu pada tanaman padi harus ramah lingkungan.
BACA JUGA:Ternyata Faktor Ini, Menjadi Alasan Orang Suka Berwisata
Hindari menyemprotkan insektisida sebelum tanaman berumur 30 hari setelah tanam pindah atau 40 hari setelah sebar benih.
Pengendalian serangan hama putih palsu dapat dilakukan melalui pencegahan sejak dini.
Jika terjadi serangan ngengat pada umur padi kurang dari 30 hari sejak tanam maka tidak perlu dilakukan aplikasi insektisida. Yang perlu dilakukan hanyalah pengelolaan air dan pemupukan yang baik agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.
Cara pengendalian lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberantas gulma yang ada di sekitar tanaman.
Sebagai tambahan informasi, umumnya serangan hama putih palsu jika dibiarkan akan berhenti dengan sendirinya dan jarang mengakibatkan gagal panen.
Pastikan juga mengatur pola pengairan agar tidak terjadi kelembaban yang berlebihan.
Hal ini bertujuan agar larva-larva ngengat penyebab terjadinya putih palsu sulit untuk beradaptasi.*