SELAGAN RAYA, RADARMUKOMUKO.COM – Surian Bungkal, menjadi desa kedua di Kecamatan Selagan Raya, yang mulai merealisasikan fisik Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023.
Diawali dengan pra pelaksanaan kegiatan, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama. Ada 3 item yang dibangun tahun ini. Prioritas pertama adalah pembangunan gedung perpustakaan. Kedua pembukaan badan jalan sepanjang 1.000 meter, dan ketiga peningkatan Jalan Usaha Tani (JUT).
Peletakan batu pertama gedung perpustakaan, dilakukan Selasa 21 Februari pagi, sekitar pukul 10.30 WIB. Oleh Sekcam Selagan Raya, Suratman. Pembukaan badan jalan menggunakan dana ketahanan pangan, DD 20 persen, Rp 42 juta. Dan peningkatan JUT berupa rabat beton, akan dilaksanakan pada pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) setelah pencairan tahap 3.
BACA JUGA:Dekranasda Mukomuko Gencarkan Promosi Batik Tando Pusako
Kades Surian Bungkal, Nasution, menyampaikan, pembangunan gedung perpustakaan ini sudah direncanakan sejak jauh hari. Hanya saja belum mendapat kesepakatan dalam Musyawarah Desa (Musdes). Selama 4 tahun menjadi Kades, hasil Musdes, memutuskan DD lebih diutamakan untuk membangun jalan dan drainase.
‘’Kades selaku penguasa anggaran, hanya melaksanakan apa yang menjadi kesepakan dalam Musdes. Rencana pembangunan gedung perpustakaan ini sudah lama. Dan baru terealisasi tahun ini,’’jelas Nasution.
Nasution juga menyampaikan, sejak dana program dana desa, tahun 2015 lalu, hampir tidak ada bangunan gedung. Penyebabnya adalah, desa tidak memiliki lahan yang cukup. Untuk membangun gedung perpustakaan ukuran 10x15 meter ini, menggunakan lahan halaman kantor desa.
Penyebab lain, pembangunan jalan dianggap lebih bermanfaat untuk masyarakat. Di mana warga lebih mudah mengangkut hasil pertanian.
‘’Desa tidak memiliki lahan untuk pembangunan fasilitas umum. Gedung perpustakaan ini memanfaatkan halaman kantor desa. Setelah bangunan selesai, minim tempat parkir,’’ tambah Nasution.
BACA JUGA:Terkait Penangkapan Jaringan Terduga Teroris di Mukomuko, Ini Kata Bupati
Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Kecamatan Selagan Raya, Wijiyatno, mengingatkan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) menjadi ujung tombak kegiatan ini. TPK harus memastikan pekerjaan berjalan lancar. Material disesuaikan dengan kebutuhan.
Sebisa mungkin, TPK berada di lokasi, saat pekerjaan berlangsung. Juga perlu dibuat daftar hadir pekerja, bukti dan dokumentasi pembayaran. Baik upah pekerja, maupun belanja material. Buku tamu juga perlu disediakan.
‘’Lokasi pembangunan di halaman kantor desa. Lebih mudah dalam pengawasan,’’ demikian Wijiyatno.*