RADARMUKOMUKO.COM - Demam Latolato sedang melanda Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Mukomuko. Latolato dimainkan oleh Bayi di Bawah Lima Tahun (Balita) anak-anak, hingga remaja.
Tidak jarang para orang tua juga terlihat main Latolato. Harga yang terjangkau, membuat mainan ini bisa dimiliki siapa saja. Juga mudah didapat, karena banyak yang jual. Anak-anak yang selama ini banyak bermain Hand Phone (HP), beralih main Latolato.
Salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Fitri (44) warga Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, mengatakan, 3 dari 4 orang anaknya memiliki Latolato.
BACA JUGA:Kajati Bengkulu Heri Jerman Dijadwalkan ke Mukomuko, Ini Agendanya
BACA JUGA:Kaum Gersik Mukomuko Gagas Rencana Pembangunan Rumah Singgah di Makam Raja Syahbandar
Anak tetangga yang seumuran dengan anaknya, juga memiliki Latolato. Mereka kerap main bersama.
Dalam beberapa waktu, mereka terlihat asyik dengan bermain Latolato bersama. Dengan sendirinya, perhatian mereka beralih dari HP ke Latolato.
"Sejak ada Latolato, mereka (Anak-anak, red) jarang main HP," ujar Gopar.
Gopar juga menyampaikan, beberapa kali anaknya menangis, karena sakit terbentur Latolato.
Tidak lama kemudian, kembali asyik bermain Latolato. Ia berpendapat, bermain Latolato, ada sisi positif dan negatifnya.
Positifnya, mengasah keterampilan, lebih suka bermain dengan teman sebaya. Juga menumbuhkan jiwa sosial.
Tidak jarang mereka saling tukar mainan, atau pinjam dan meminjamkan mainan. Negatifnya, Latolato kerap membentur tubuh, dan menimbulkan rasa sakit. Sejauh ini, tidak menimbulkan cidera yang berarti.
BACA JUGA:Pendaftaran PPPK Segera Buka, Diknas Usulkan 250 Kuota Guru
BACA JUGA:Waktu Sholat Kabupaten Mukomuko Beserta Niat dan Bacaannya, Hari Ini Sabtu, 28 Januari 2023
"Bagi saya, main Latolato, lebih banyak positifnya," ungkap Fitri.