Peroses seperti ini lebih kurang 40 menit, lalu diulang –ulang sampai 3 kali, dengan jedah istirahat 10 menit , pasien di suruh jalan mutar- mutar di teras rumah.
BACA JUGA:9 Pabrik Sawit Siapkan Kemitraan, Ini Kewajiban Yang Harus Dilakukan
Dua minggu kemudian di suruh datang lagi, dan di lakukan hal yang sama.
Biasanya area sakit asam urat keluar bintik-bintik hitam yang diduga purin.
BACA JUGA:Musim Hujan Belum Berakhir! Inilah Tips Aman Berkendara di Saat Hujan
Kalu sudah seperti itu maka aliran darah lancer dan di area sakit asam urat tidak sakit lagi.
Kemudian dua minggu lagi datang yang ketiga, alias terahir. Dan tetap trapy seperti yang pertama dan yang kedua.
Di momen ini pasien biasanya sudah tidak sakit lagi alias sudah hilang sakitnya. Enak usai trapy disini, tidak ada larangan makan apa saja boleh, tidak dipantang lagi.
BACA JUGA:Tidur dengan Keadaan Terang Ternyata Berbahaya? Ini Penjelasannya
jika ada rasa sakit sudah di ijazahkan untuk pukul sendiri dengan sepotong kayu di rumah. Dipukul sebentar saja rasa sakitnya langsung pergi.
Catatan penting, ‘dilarang trapy di lakukan saat sedang rebahan, takut purin nya masuk wilayah ginjal ucap” Mulyadi.
Lain lagi cerita pasien yang sudah sembuh: Setelah 3 kali di terapi dengan spotong kayu oleh Pak Mul kini sudah bisa bekerja kembali di tangah sawah di bawah terik matahari panas.
Sebut saja nama nya Bapak Parno . Kakek paru baya merupakan keluaraga transmigrasi di era Perisiden Soeharto.
Yang sudah belas tahun menjadi warga kabupaten Mukomuko. Parno mengkisahkan” bahawa dirinya sudah bertahun-tahun tidak bekerja karena menderita sakit asam urat dan rematik.
Tapi kini, sejak trapy di pukul dengan spotong kayu dengan Pak Mul ia merasa sehat dan tidak kambuh lagi.