MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.com - Kekurangan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko belum teratasi. Karena terbelit utang rumah sakit kesulitan pembelian obat. Tak heran pasien harus beli obat di apotik luar.
Diperkirakan utang rumah sakit secara keseluruhan miliaran. Pihak penyedia obat menutup akses pembelian oleh rumah sakit. Mereka minta dilunasi utang lama lebih dahulu.
Plt Direktur RSUD Mukomuko, Drs. H.Bustari Maller, SH,M. Hum tidak menapik masih banyaknya utang rumah sakit, terutama utang obat dan peralatan medis habis pakai.
Ada kurang lebih 35 Perusahaan penyedia obat menjadi tempat pembelian kebutuhan rumah sakit. Kini sebagian menutup sebagian menutup akses, karena utang belum dibayar. Mereka bersedia menjual obat ke rumah sakit dengan syarat utang lama harus dibayar lebih dulu.
‘’Sekarang setiap ingin membeli obat, kita harus membayar utang yang lama lebih dulu. Kalau tidak demikian, maka aksesnya tidak bisa dibuka. Ini menjadi kendala, karena distributor atau penyedia obat itu tidak banyak, tidak sama dengan barang lain yang bisa dibeli dimanapun,’’ kata Bustari.
Lanjutnya, banyak persoalan rumah sakit yang perlu perhatian, termasuk kondisi bangunan, hampir sebagian besar atap bocor, saat hujan turun maka akan mengakibat ruangan kebanjiran. Juga beberapa sarana lain, termasuk pendukung medis, seperti Laboratorium rusak, alat USG mengelami kendala dan lainnya. Persoalan-persoalan ini sudah dirincinya dan akan disampaikan ke bupati.
‘’Sehebat apapun managemen dan tenaga yang kita miliki, kalau sarana dan prasarananya tidak mendukung, tetap tidak akan berguna, maka ini akan kita sampaikan ke bupati dan perlu dipecah bersama-sama,’’ tegasnya.
Terkait pelayanan sendiri, ia sudah melakukan rapat dengan semua kepala ruangan untuk membahas masalah layanan, termasuk pembenahan SDM yang ada. Kedepan harus dibiasakan memberi pelayanan dengan lebih ramah. Terus rencananya senin nanti akan dilakukan pertemuan semua tenaga medis hingga spesialis dengan bupati untuk dengar pendapat, soal langkah yang harus dilakukan untuk kemajuan rumah sakit.
‘’Pembenahan ini perlu bersama-sama, karena setiap petugas di rumah sakit, mulai dari staf, dokter, spesilias, termasuk OB memiliki peran besar,’’ tutupnya.(jar)