Pemkab Mukomuko Berencana Kurangi Jumlah Sekolah Untuk Mengatasi Kekurangan Guru

Kamis 14-07-2022,09:42 WIB
Editor : Radar Mukomuko

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.com – Mengatasi kekurangan jumlah guru di berbagai sekolah, pemerintah daerah berencana melakukan evaluasi terhadap lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

Salah satu pilihannya adalah dengan mengurangi jumlah sekolah, karena dianggap kurang efektif dan menyebabkan kebutuhan guru tinggi. Sekolah yang bakal menjadi target adalah PAUD/TK, SD dan SMP yang minim murid dan terdapat sekolah negeri lain yang berdekatan.

Kepala Dinas Pendidikan Mukomuko, Evi Mardiani,S.Pd mengatakan sesuai dengan hasil rapat bersama terkait dengan tenaga guru, maka bakal dilakukan evaluasi terhadap lembaga pendidikan.

Karena secara data jumlah tenaga guru sudah cukup banyak, namun faktanya Mukomuko masih kekurangan tenaga guru. Maka indikasinya adalah jumlah sekolah terlalu banyak, sehingga kebutuhan guru tinggi.

‘’Guru kita sudah cukup banyak, tapi ternyata kita masih kekurangan, maka indikasinya karena sekolah yang terlalu banyak. Sekarang sedang dilakukan evaluasi,’’ kata Evi.

Lanjutnya, untuk evaluasi pihaknya masih menunggu data peserta didik terakhir dari masing-masing sekolah, karena sekarang baru saja mulai proses sekolah ajaran baru.

‘’Mungkin dalam dua minggu ini semua data sudah ada, maka nanti kita cek berapa jumlah murid masing-masing, efektif apa tidaknya,’’ paparnya.

Penjabat Sekda Drs. Yandaryat juga mengatakan dalam proses evaluasi nanti akan dilihat dari jumlah peserta didik, karena kebetulan sekolah baru saja menerima murid baru.

Kemudian juga ditinjau dari letak atau geografisnya serta jarak antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Istilahnya bukan dihapus dari dimagerkan ke sekolah terdekat dengan jarak tidak terlalu jauh. Indikasinya jumlah sekolah di Mukomuko terlalu banyak, karena sebelumnya pemerintah jor-joran mengeluarkan izin, termasuk untuk sekolah swasta murni.

‘’Indikasinya ada sekolah negeri yang berdekatan, sehingga menyebabkan jumlah muridnya sedikit, ditambah lagi kehadiran sekolah swasta. Kalau memang memungkinkan sekolah yang seperti ini kita gabungkan saja menjadi satu.

Sebab percuma banyak sekolah tapi tidak efektif, sementara kebutuhan gurunya tetap harus dipenuhi,’’ tutup Sekda.(jar)

Kategori :