Alasan Suku Kubu Lari ke Hutan, Ogah Menyerah Pada Belanda dan Pantang Dunia Terang

Alasan Suku Kubu Lari ke Hutan, Ogah Menyerah Pada Belanda dan Pantang Dunia Terang

Alasan Suku Kubu Lari ke Hutan, Ogah Menyerah Pada Belanda dan Pantang Dunia Terang--

RADARMUKOMUKO.COMSuku Anak Dalam dikenal teguh mempertahankan cara hidup yang primitif di tengah arus modernisasi yang kian deras di luar komunitasnya.

Suku anak dalam atau sering juga disebut Suku Kubu atau Orang Rimba. Sebagian dari suku ini masih hidup di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) hingga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan di wilayah Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Mitos Gadis Suku Dayak Penuh Misteri, Pria Tak Bisa Pulang dan Bisa Kehilangan ‘Anu'

Suku kubu masuk dalam daftar suku unik yang cukup terkenal di Indonesia.

Awalnya suku anak dalam ini, hanya dikenal hidup di hutan dengan cara berpindah-pindah. Namun belakangan ini suku anak dalam mulai berinteraksi dengan dunia luar. 

Dalam salah satu kisah, Suku orang rimba ini adalah sekumpulan masyarakat yang tidak mau menyerah pada penjajah Belanda. 

BACA JUGA:Mengenal Kedatangan 7 Suku Pendatang, Menjajah Hingga Menyebar Agama

Di tahun 1904, perang antara Jambi dan Belanda akhirnya berakhir. Pihak Jambi dipimpin oleh Raden Perang yang merupakan cucu dari Raden Nagasari.

Dalam perang gerilya tersebut, Suku Anak Dalam dikenal dengan sebutan Orang Kubu, pantang menyerah terhadap Belanda yang mereka sebut sebagai pembawa penyakit jauh berupa senjata api.

Hingga saat ini belum ada bukti tertulis dari mana asal Suku Anak Dalam. Oleh sebab itu sejarah mengenai Suku Anak Dalam diperoleh dari tradisi lisan dan cerita yang ada di masyarakat.

BACA JUGA:6 Suku Paling Sakti, Miliki Sihir Hingga Ilmu Penunduk

Menurut tradisi lisan tersebut, nenek moyang Suku Anak dalam berasal dari Maalau Sesat. Mereka melakukan pelarian ke hutan rimba yang ada di Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Orang Maalau Sesat yang lari tersebut kemudian disebut sebagai Moyang Segayo.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa Orang Anak Dalam berasal dari Pagaruyung yang mengungsi ke Jambi. Pendapat ini diperkuat dengan kesamaan bahasa dan tradisi antara Suku Anak Dalam dengan Minangkabau. Contoh kesamaannya adalah sistem kekerabatan matrilineal yang ternyata juga digunakan oleh Suku Anak Dalam.

BACA JUGA:Mengenal Suku Bugis, Keras, Haus Membunuh hingga Menjunjung Tinggi Kerhomatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: