Dinas Pertanian Mukomuko Temukan Kendala Atasi Wabah SE di Dua Kecamatan, Ribuan Ternak Terancam Mati

Dinas Pertanian Mukomuko Temukan Kendala Atasi Wabah SE di Dua Kecamatan, Ribuan Ternak Terancam Mati--
MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Dinas Pertanian Kabupaten (Pemkab) MUKOMUKO, Provinsi Bengkulu menemukan kendala dalam mengatasi serangan wabah penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok pada ternak warga di Kecamatan Teramang Jaya dan Kecamatan Ipuh, Kabupaten MUKOMUKO.
Pasalnya, ternak milik warga dari dua kecamatan ini pada umumnya dilepasliarkan di dalam kawasan perkebunan kelapa sawit petani di wilayah setempat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriani Ilyas, S.Pt mengungkapkan, upaya pengendalian dan penanganan wabah penyakit ngorok di Kecamatan Teramang Jaya dan Ipuh terkendala pada kurang kooperatifnya pemilik ternak.
‘’Pemberian vaksin hanya bagi ternak masyarakat yang dikandangkan. Bagi yang dilepasliarkan sulit terjamah. Sementara, dari dua kecamatan yang terserang wabah SE ini, ternak mereka pada umumnya masih dilepasliarkan,’’ kata Pitriani Ilyas di Mukomuko, Sabtu, 3 Mei 2025.
BACA JUGA:Penyakit Ngorok (SE) Serang Ternak di Mukomuko, Ratusan Ekor Ternak Warga Ditemukan Mati
BACA JUGA:Paripurna DPRD Mukomuko, Tetapkan Agenda Kerja Banmus pada Masa Sidang II Tahun 2025
Terkait dengan upaya penanganan dan pengendalian ancaman serangan SE pada ternak, Pitriani berharap pemilik ternak lebih kooperatif.
‘’Kami berharap peternak kooperatif, setelah ternaknya dikandangkan, hubungi kami. Kami siap melayani untuk membantu pengobatan atau pemberian vaksin SE pada ternak,’’ ujarnya.
Untuk mengendalian penyakit SE atau penyakit ngorok akibat serangan bakteri pasteurella multocida, kata Pitriani, pihaknya juga telah menyediakan 1200 vaksin SE bantuan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu tahun 2025.
‘’Saat ini, vaksin SE ini masih tersedia dan dititipkan melalu Puskeswan. Vaksin ini dapat digunakan untuk membantu peternak mengatasi gejala serangan penyakit ngorok. Silahkan hubungi kami, dan tanpa dipungut biaya,’’ ujarnya.
Perlu diketahui, ternak mati mendadak diduga terserang penyakit ngorok Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu terus bertambah.
Informasi terhimpun, jumlah ternak milik warga Kabupaten Mukomuko yang diduga mati akibat SE, hingga hari ini sudah mencapai ratusan ekor.
Untuk sementara ini, Pitriani Ilyas menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan petugas dokter hewan ke lapangan untuk mengatasi serangan SE tersebut.
BACA JUGA:Syarat Pinjam KUR BRI, Ini Cicilan Per-Bulan Pinjaman Rp 50 Juta dan Rp 100 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: