Penyakit Ngorok (SE) Serang Ternak di Mukomuko, Ratusan Ekor Ternak Warga Ditemukan Mati

Penyakit Ngorok (SE) Serang Ternak di Mukomuko, Ratusan Ekor Ternak Warga Ditemukan Mati--Sumber Foto : Ibnu Rusdi/radarmukomuko.com
MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Ternak mati diduga terserang penyakit ngorok Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu terus bertambah.
Informasi terhimpun, jumlah ternak milik warga Kabupaten Mukomuko yang diduga mati akibat SE, hingga hari ini sudah mencapai ratusan ekor.
Anggota Komisi I DPRD Mukomuko, Hanasrum, mengungkapkan bahwa keluhan warga terkait banyaknya ternak mati mendadak sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko.
Ia menyebutkan, menyikapi informasi itu, pihak dinas teknis juga telah turun ke lapangan untuk memastikan dugaan penyebab ternak mati.
‘’Begitu kita mendapat informasi dari warga banyaknya kerja mati mendadak, kita langsung menghubungi pihak dinas untuk melakukan pengecekan lapangan. Dan pihak dinas juga telah turun untuk pengambilan sampel,’’ kata Hanasrum.
BACA JUGA:Paripurna DPRD Mukomuko, Tetapkan Agenda Kerja Banmus pada Masa Sidang II Tahun 2025
BACA JUGA:DPRD Mukomuko Gelar Paripurna Pembukaan Masa Sidang II Tahun 2025, Dihadiri Wakil Bupati Rahmadi AB
Untuk wilayah Kecamatan Teramang Jaya, kata Hanasrum, ternak warga yang ditemukan mati bergelimpangan adalah jenis kerbau. Lokasi banyaknya kerbau warga ditemukan mati di wilayah perkebunan sawit di wilayah Desa Pondok Baru dan Pernyah.
‘’Dari laporan yang kami terima, penemuan ternak mati terjadi setiap hari. Kejadian ini sejak sepekan terakhir,’’ kata Hanasrum.
Dugaan serangan penyakit ngorok atau SE tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Teramang Jaya. Data yang didapatkan dari Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, ternak jenis kerbau mati yang diduga terserang SE juga dialami peternak di wilayah Kecamatan Ipuh.
‘’Mulanya kami menerima laporan dari wilayah Teramang Jaya, terbaru sudah mewabah sampai ke wilayah Kecamatan Ipuh. Di Ipuh juga banyak ternak warga yang ditemukan mati,’’ kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriani Ilyas, SPt pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Pitriani Ilyas mengungkapkan, menindaklanjuti laporan warga atas penemuan banyaknya ternak mati, pihaknya telah menurukan petugas dokter hewan.
Pada Kamis, 1 Mei 2025, pihaknya menurunkan 6 orang petugas dokter hewan dari Puskeswan Kota Mukomuko dan Puskeswan Penarik ke wilayah Kecamatan Teramang Jaya.
Dari data terlapor, di wilayah Desa Pernyah, Pondok Baru dan Nenggalo Kecamatan Teramang Jaya pada hari itu ditemukan 35 ekor kerbau milik peternak setempat dalam kondisi mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: