3 Tips Ala Financial Planner untuk Mengurangi Belanja yang Implusif, Auto Hemat

3 Tips Ala Financial Planner untuk Mengurangi Belanja yang Implusif, Auto Hemat--
RMONLINE.ID– Belanja impulsif sering menjadi jebakan yang merugikan bagi banyak orang. Tanpa perencanaan yang matang, kita mudah terpengaruh oleh godaan diskon besar, promo menarik, atau bahkan sekadar keinginan untuk membeli barang yang tidak benar-benar dibutuhkan.
Akibatnya, keuangan bisa berantakan dan tujuan menabung atau berinvestasi jadi terganggu. Jika Anda ingin mengurangi belanja impulsif dan mulai menghemat, tips dari financial planner berikut ini dapat membantu Anda mengatur keuangan dengan lebih bijak.
1. Tingkatkan Kesadaran Finansial
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah meningkatkan kesadaran finansial. Banyak orang berbelanja impulsif karena kurangnya pemahaman tentang kondisi keuangan mereka. Anda mungkin merasa "aman" untuk membeli barang tertentu, padahal sebenarnya pengeluaran Anda sudah melebihi anggaran atau tabungan Anda tidak mencukupi.
Untuk itu, lakukan evaluasi terhadap pemasukan dan pengeluaran Anda secara rutin. Catat semua pengeluaran Anda, mulai dari kebutuhan pokok seperti makanan, listrik, hingga pengeluaran tak terduga. Dengan cara ini, Anda akan lebih sadar berapa banyak uang yang Anda habiskan setiap bulan dan di mana saja uang tersebut mengalir.
BACA JUGA:Mengenal Istilah Hardballing, Cara Baru Gen Z untuk Menghindari Ghosting
BACA JUGA:Efisiensi, Anggaran Perjalanan Dinas Dewan Mukomuko Terbesar Direbonding
Selain itu, tentukan juga tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Jika Anda sudah memiliki tujuan yang jelas, seperti membeli rumah atau menabung untuk pendidikan anak, maka Anda akan lebih termotivasi untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Dengan kesadaran ini, belanja impulsif pun akan lebih mudah dikendalikan.
2. Tetapkan Anggaran dan Patuhi Rencana
Mengatur anggaran adalah cara yang sangat efektif untuk mengurangi belanja impulsif. Ketika Anda memiliki anggaran yang jelas, Anda dapat memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan yang lebih penting dan menyisihkan sejumlah uang untuk tabungan atau investasi. Salah satu metode yang bisa Anda coba adalah aturan 70/20/10, yaitu:
• 70% untuk kebutuhan hidup (seperti makan, transportasi, dan tagihan),
• 20% untuk tabungan dan dana darurat,
• 10% untuk investasi atau pengembangan keuangan jangka panjang.
Dengan aturan ini, Anda tahu persis berapa banyak uang yang dapat Anda alokasikan untuk pengeluaran pribadi dan berapa yang harus Anda simpan. Hal ini akan membuat Anda lebih berhati-hati dalam berbelanja karena Anda sudah menetapkan batas yang tidak boleh dilewati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: