Puasa Lancar Meski Punya Asam Lambung, Begini Tipsnya Agar Nyaman Selama Bulan Puasa

Puasa Lancar Meski Punya Asam Lambung, Begini Tipsnya Agar Nyaman Selama Bulan Puasa

Puasa Lancar Meski Punya Asam Lambung, Begini Tipsnya Agar Nyaman Selama Bulan Puasa--

Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam. Namun, hindari tidur langsung setelah makan saat berbuka puasa. Beri jarak minimal 2-3 jam antara waktu makan dan tidur untuk memberikan waktu pada sistem pencernaan bekerja optimal.

Manajemen Stres

Puasa di tengah rutinitas padat bisa menjadi sumber stres tambahan. Stres terbukti dapat memperburuk kondisi maag, sehingga penting untuk mengelolanya dengan baik. 

Luangkan waktu untuk relaksasi, seperti berdzikir, membaca Al-Qur'an, meditasi ringan, atau melakukan hobi yang menenangkan. Teknik pernapasan dalam juga efektif meredakan stres dan menenangkan sistem pencernaan.

BACA JUGA:4 Skill yang Paling Dibutuhkan Jika Ingin Berkarir di Luar Negeri

BACA JUGA:Anjing vs Kucing, Mana yang Lebih Cerdas?

Penggunaan Obat-obatan

Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat maag selama puasa. Beberapa obat dapat dikonsumsi sebelum sahur atau saat berbuka untuk mengendalikan gejala. 

Antasida, penghambat pompa proton, atau antagonis reseptor H2 mungkin direkomendasikan sesuai kondisi individu. Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter terkait dosis dan waktu konsumsi yang tepat.

Pemilihan Makanan yang Tepat

Hindari konsumsi makanan pedas, berlemak, dan berminyak saat sahur maupun berbuka puasa. Makanan ini dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk gejala maag. 

Pilihlah makanan yang mudah dicerna seperti bubur, kentang, roti gandum, dan sayuran rebus. Konsumsi makanan dalam porsi kecil namun sering saat berbuka hingga waktu sahur juga dapat membantu mengurangi beban pencernaan.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, penderita maag dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman dan bermakna. 

Namun, jika gejala maag memburuk secara signifikan selama puasa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. 

Kesehatan tetap menjadi prioritas, dan dalam kondisi tertentu, terdapat rukhsah (keringanan) dalam menjalankan ibadah puasa.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: