5 Faktor ini Penyebab Kita Sendawa, No 3 Menghirup Ini

Beberapa kebiasaan seperti merokok, mengunyah permen karet, atau minum menggunakan sedotan dapat meningkatkan jumlah udara yang masuk ke dalam perut. Hindari kebiasaan-kebiasaan ini jika kamu ingin mengurangi frekuensi sendawa.

* Merokok: Asap rokok yang dihirup dapat mengandung udara yang tertelan.

* Mengunyah Permen Karet: Dapat menyebabkan menelan lebih banyak udara daripada biasanya.

* Minum dengan Sedotan: Dapat meningkatkan jumlah udara yang masuk ke dalam perut, terutama jika sedotan tidak terendam dengan baik dalam cairan.

4. Gangguan Pencernaan

Sendawa berlebihan juga bisa menjadi gejala dari gangguan pencernaan seperti penyakit asam lambung (GERD) atau sindrom iritasi usus besar (IBS). Jika kamu sering sendawa disertai gejala lain seperti nyeri perut, mulas, kembung, atau perubahan frekuensi buang air besar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

* GERD: Asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi serta gejala seperti sendawa, mulas, dan nyeri dada.

* IBS: Gangguan pencernaan yang memengaruhi usus besar dan menyebabkan gejala seperti sendawa, kembung, nyeri perut, diare, atau konstipasi.

BACA JUGA:Golongan Darah B Paling Lambat Menua? Penelitian Terbaru Ungkap Urutan Lengkap Golongan Darah

BACA JUGA:Panik Saat Tercium Bau Gas? Inilah yang Harus Anda Lakukan Jika Mencurigai Adanya Kebocoran Gas di Rumah

5. Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan peningkatan produksi gas dalam perut. Hal ini dapat memicu sendawa lebih sering. Kelola stres dan kecemasan dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam.

* Stres: Dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mempercepat gerakan usus, yang dapat menyebabkan sendawa.

* Kecemasan: Dapat menyebabkan hiperventilasi (bernapas terlalu cepat), yang dapat meningkatkan jumlah udara yang tertelan dan menyebabkan sendawa.

Kapan Harus ke Dokter?

Sumber: