Benarkah Masuk Angin Berbahaya? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Secara Alami dan Medis
Benarkah Masuk Angin Berbahaya? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Secara Alami dan Medis--
RMONLINE.ID – Istilah “masuk angin” sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Beragam keluhan seperti pegal-pegal, perut kembung, badan meriang, seringkali dikaitkan dengan masuknya angin ke dalam tubuh. Namun, benarkah angin dapat masuk dan beredar dalam aliran darah manusia? Mari kita telusuri faktanya.
Dalam dunia medis, istilah “masuk angin” sebenarnya tidak dikenal. Keluhan-keluhan yang sering dikaitkan dengan masuk angin tersebut bisa jadi merupakan gejala dari berbagai kondisi medis. Infeksi virus, flu, atau gangguan pencernaan, adalah beberapa contohnya. Anggapan bahwa angin bisa masuk dan beredar dalam aliran darah adalah sebuah mitos.
Sistem peredaran darah manusia adalah sistem tertutup yang sangat terlindungi. Darah beredar dalam pembuluh darah, mulai dari jantung, ke seluruh tubuh, dan kembali lagi ke jantung. Tidak ada celah bagi angin untuk masuk ke dalam sistem ini.
Lalu, bagaimana dengan sensasi “angin” yang sering dirasakan pada perut kembung? Sensasi tersebut disebabkan oleh penumpukan gas dalam saluran pencernaan. Gas ini dihasilkan dari proses pencernaan makanan dan bisa meningkat karena berbagai faktor, seperti menelan udara saat makan, konsumsi makanan penghasil gas, atau gangguan pencernaan.
BACA JUGA:Hindari Makanan Ini Setelah Cuci Darah untuk Mencegah Penyakit Jantung, Tulang, dan Kerusakan Ginjal
Meskipun angin tidak benar-benar masuk ke dalam aliran darah, ada beberapa kondisi medis yang perlu diwaspadai karena memiliki gejala mirip “masuk angin”. Salah satunya adalah emboli udara, yaitu masuknya udara ke dalam pembuluh darah. Kondisi ini jarang terjadi, namun bisa berbahaya jika gelembung udara menyumbat aliran darah ke organ vital.
Emboli udara biasanya terjadi akibat prosedur medis, seperti operasi atau pemasangan infus. Gejala emboli udara bisa bervariasi, tergantung pada organ yang terkena. Beberapa gejalanya antara lain sesak napas, nyeri dada, pusing, dan kehilangan kesadaran.
Kondisi lain yang juga sering dikaitkan dengan “masuk angin” adalah angina pektoris atau yang lebih dikenal dengan istilah “angin duduk”. Kondisi ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner, sehingga aliran darah ke jantung menjadi berkurang. Gejala angina pektoris antara lain nyeri dada, sesak napas, dan rasa tertekan di dada.
BACA JUGA:Temukan Jati Diri dan Raih Sukses Maksimal dengan Pendirian yang Kuat di Era Digital
BACA JUGA:Jenis-Jenis Belaja APBD Yang Dibatasi Sesuai Instruksi Presiden Prabowo, DL Termasuk
Baik emboli udara maupun angina pektoris adalah kondisi serius yang harus segera ditangani oleh dokter. Faktor risiko angina pektoris antara lain merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan dan mengenali gejala-gejala yang muncul. Jika mengalami keluhan yang menyerupai “masuk angin”, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga teratur, mengelola stres, dan menghindari faktor-faktor risiko penyakit, dapat membantu mencegah berbagai kondisi medis tersebut. Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: