Orang Tua Harus Tahu! Ternyata Kebiasaan Ini Penyebab Kecerdasan Emosional Anak Menurun

Orang tua yang selalu mengambil alih setiap tantangan yang dihadapi anak, tanpa memberi kesempatan mereka mencoba sendiri, justru menciptakan ketergantungan emosional. 

Anak menjadi kurang percaya diri dalam menghadapi masalah dan mudah frustrasi ketika menghadapi kesulitan.

BACA JUGA:Tunjukan Profesionalismemu! Begini Cara Nyaman Saat Berkumpul di Tempat Kerja

BACA JUGA:Cara Menghilangkan Kulit Hitam di Area Bibir dan Dagu

Abai terhadap perasaan anak

Menyepelekan perasaan anak dengan ungkapan seperti "Tidak usah sedih, itu hal sepele" atau "Jangan cengeng" dapat membuat anak merasa tidak dihargai dan tidak dipahami. 

Sikap ini mengajarkan anak bahwa perasaan mereka tidak penting, padahal setiap emosi yang dirasakan anak adalah valid dan perlu diakui. Ketika perasaan anak terus-menerus disepelekan, mereka bisa kehilangan kemampuan untuk berempati dengan perasaan orang lain.

Tidak menjadi teladan yang baik

Terakhir, ketidakmampuan orang tua mengelola emosi sendiri memberikan teladan buruk bagi anak. 

Anak belajar dengan cara meniru, dan ketika mereka melihat orang tua yang mudah meledak-ledak atau tidak bisa mengendalikan amarah, mereka akan menganggap hal tersebut sebagai cara normal dalam menghadapi masalah. 

Orang tua perlu menunjukkan cara sehat dalam mengelola emosi, seperti mengakui ketika merasa marah atau sedih, dan mendemonstrasikan cara konstruktif dalam mengatasi perasaan tersebut.

Untuk membangun kecerdasan emosional anak, orang tua perlu menciptakan lingkungan yang aman secara emosional. 

Ini termasuk memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri, mendengarkan dengan empati, dan memberikan dukungan yang seimbang antara tantangan dan perlindungan. 

Yang terpenting, orang tua perlu menjadi teladan dalam mengelola emosi secara sehat, karena anak lebih banyak belajar dari apa yang mereka lihat dibandingkan apa yang mereka dengar.*

Sumber: