Jangan Kehilangan Penglihatan! Kenali Faktor Risiko Glaukoma
Jangan Kehilangan Penglihatan! Kenali Faktor Risiko Glaukoma--Sumber Foto : plazamedis.id
RMONLINE.ID – Glaukoma, penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan, seringkali berkembang tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi kunci utama dalam mencegah kerusakan penglihatan permanen akibat Glaukoma. Salah satu metode deteksi dini yang penting adalah tes tonometri, yaitu prosedur pemeriksaan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata (tekanan intraokular/TIO).
TIO yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyebab glaukoma. Kondisi ini dapat terjadi ketika aliran cairan di dalam mata terhambat, menyebabkan penumpukan cairan dan peningkatan tekanan. Peningkatan TIO dapat merusak saraf optik, yang bertugas menghantarkan informasi visual dari mata ke otak. Kerusakan saraf optik pada glaukoma bersifat irreversible atau tidak dapat dipulihkan.
Tes tonometri merupakan prosedur yang relatif cepat, sederhana, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Terdapat beberapa metode tonometri, antara lain tonometri aplanasi, tonometri non-kontak (tiupan udara), dan tonometri rebound. Pemilihan metode disesuaikan dengan kondisi pasien dan fasilitas kesehatan. Sebelum menjalani tes, pasien akan diminta untuk melepas lensa kontak (jika menggunakan) dan meneteskan obat tetes mata untuk mematikan rasa.
BACA JUGA:Kista Ovarium: Mengenal Penyakit yang Sering Menyerang Wanita Usia Subur
BACA JUGA:Mengenal Stroke Silent, Penyakit yang Sering Diabaikan
Selama proses pemeriksaan, pasien akan diminta untuk meletakkan dagu pada penopang dan menatap lurus ke depan. Pada tonometri aplanasi, sebuah alat kecil akan disentuhkan secara perlahan ke permukaan kornea mata yang telah diberi anestesi. Sementara pada tonometri non-kontak, pasien akan merasakan tiupan udara sepoi-sepoi ke arah mata. Seluruh proses pemeriksaan tonometri biasanya hanya berlangsung beberapa menit.
Manfaat utama tes tonometri adalah mendeteksi dini glaukoma, sehingga memungkinkan penanganan segera untuk mencegah kerusakan saraf optik dan kebutaan. Penanganan dini glaukoma dapat berupa pemberian obat tetes mata, terapi laser, atau tindakan operasi. Tujuannya adalah untuk menurunkan TIO, mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf optik, dan menjaga penglihatan.
Meskipun tergolong aman, tes tonometri memiliki beberapa efek samping yang mungkin terjadi, meskipun jarang. Efek samping yang paling umum adalah mata merah dan sedikit iritasi, yang biasanya akan hilang dalam beberapa jam. Pada tonometri aplanasi, terdapat risiko kecil terjadinya abrasi kornea (goresan pada kornea). Namun, risiko ini dapat diminimalisir dengan teknik pemeriksaan yang tepat dan sterilisasi alat yang baik.
BACA JUGA:Posisi Tidur yang Baik dan Nyaman saat Sedang Haid
BACA JUGA:Jangan Abaikan! Ini Dia Penyebab Sakit Gigi yang Jarang Disadari, Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius
Tes tonometri dianjurkan bagi individu yang memiliki faktor risiko glaukoma, seperti:
* Riwayat glaukoma dalam keluarga
* Usia di atas 40 tahun
* Ras Afrika-Amerika atau Hispanik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: