Pedagang Pantai Punggur Terancam Gelombang Pasang, BPBD Mukomuko Dukung Pemindahan

Pedagang Pantai Punggur Terancam Gelombang Pasang, BPBD Mukomuko Dukung Pemindahan

Pedagang Pantai Punggur Terancam Gelombang Pasang, BPBD Mukomuko Dukung Pemindahan--Sumber Foto : RMOnline.id

Seperti disampaikan  Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah mengatakan, meskipun gelombang pasang tinggi disertai air laut naik hingga badan jalan nasional di daerah ini, katanya, namun pemilik bangunan terdiri dari kios dan warung masih tetap bertahan di lokasi tersebut.

"Ada belasan kios dan warung tidak permanen milik warga dari dan luar daerah ini yang masih berada di sepanjang jalan nasional dekat pinggir pantai masih bertahan di lokasi tersebut," ujarnya. 

Mengingat kembali peristiwa bencana alam gelombang pasang pada Selasa, 24 Juni 2024 lalu. Satu unit lapak pedagang di kawasan Pantai Punggur mengalami rusak berat. 

Pada kejadian itu, gelombang laut dengan ketinggian berkisar 2 hingga 4 meter menghantam bangunan warung tempat tinggal mereka, ketika penghuni sedang terlelap tidur. Kejadiannya Selasa dini hari, sekitar pukul 03.45 WIB. 

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Mulai Incar PAD Dari Sektor Pariwisata

BACA JUGA:Kades dan 2 Pengurus BUMDes di Mukomuko Dijeblos ke Dalam Sel Tahanan, Ini Penyebabnya

Kepala SD 04 Mukomuko, Dena Trisnawati menyampaikan, 1 unit warung yang ambruk akibat gelombang pasang di Pantai Punggur merupakan tempat tinggal Alfarizi, murid kelas 1 SD Negeri 04 Mukomuko.

‘’Rumah roboh di Pantai Punggur adalah tempat tinggal murid salah satu dari murid kami. Tadi pagi, kami telah melakukan tinjauan ke lokasi,’’ kata Dena Trisnawati di Mukomuko, Selasa, 4 Juni 2024, sore. 

Seperti yang diceritakan, kata Dena, kejadian gelombang pasang hingga merusak bangunan tempat tinggal Alfarizi sekitar pukul 03.45 WIB. Saat kejadian itu, penghuni rumah sedang terlelap tidur. 

‘’Keluarga korban terbangun dari tidur karena adanya kejadian itu,’’ kata Dena. 

Dari peristiwa itu, bangunan tempat tinggal muridnya mengalami rusak total. Semua perlengkapan sekolah Alfarizi muridnya, mengalami kerusakan. Seperti buku, pena, tas, sepatu dan pakaian basah di hantam air laut, hingga tak layak pakai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: