Sikap Orang Tua yang Tanpa Disadari Melukai Jiwa Anak, Orang Tua Harus Waspada!
Sikap Orang Tua yang Tanpa Disadari Melukai Jiwa Anak, Orang Tua Harus Waspada!--Sumber Foto : Halodoc
Anak memiliki kemampuan meniru yang sangat tinggi, dan ketika mereka melihat orangtua melakukan tindakan intimidasi, merendahkan, atau memperlakukan orang lain dengan tidak hormat, mereka akan menganggap hal tersebut sebagai norma sosial yang dapat ditiru.
Dampaknya dapat berujung pada pembentukan karakter yang tidak empati dan berpotensi menjadi pelaku bullying di kemudian hari.
BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Inilah Manfaat Melakukan Irigasi Nasal
Bersikap Pilih Kasih
Sikap pilih kasih yang mempengaruhi kedisiplinan adalah racun berbahaya dalam dinamika keluarga.
Ketika orangtua tidak konsisten dalam menerapkan aturan dan memberikan perlakuan berbeda kepada anak-anaknya, mereka sedang menciptakan lingkungan tidak adil dan berpotensi menimbulkan konflik berkepanjangan.
Anak yang merasa diperlakukan tidak adil akan mengembangkan berbagai mekanisme pertahanan diri, mulai dari rasa rendah diri, dendam, hingga perilaku memberontak.
Dampak psikologis dari perilaku-perilaku tersebut tidak bersifat instan, melainkan berkembang secara bertahap.
Anak yang tumbuh dalam lingkungan tidak sehat akan mengembangkan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, gangguan kepercayaan diri, dan kesulitan membina hubungan sosial di masa depan.
Orangtua memiliki tanggung jawab moral untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan membangun.
Setiap tindakan komunikasi harus dilandasi dengan empati, pengertian, dan penghargaan terhadap individualitas anak.
Mereka perlu fokus pada pengembangan potensi positif, memberikan dukungan emosional, dan menciptakan ruang aman bagi anak untuk tumbuh dan berkembang.
Kesadaran akan dampak psikologis suatu tindakan menjadi kunci utama. Orangtua perlu selalu melakukan refleksi diri, memahami bahwa setiap kata dan tindakan mereka memiliki kekuatan membentuk atau merusak masa depan sang anak.
Pendidikan, kasih sayang, dan komunikasi yang sehat adalah investasi terbesar dalam membangun generasi yang memiliki kesehatan mental positif.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: