Asal-Usul Kerokan: Jejak Peradaban Kuno dan Kearifan Lokal di Balik Tradisi Pengobatan Masuk Angin

Asal-Usul Kerokan: Jejak Peradaban Kuno dan Kearifan Lokal di Balik Tradisi Pengobatan Masuk Angin

Mengungkap Misteri Asal-Usul Kerokan: Jejak Peradaban Kuno dan Kearifan Lokal di Balik Tradisi Pengobatan Masuk Angin--Sumber Foto : TVOnenews

RMONLINE.IDKerokan, sebuah praktik pengobatan tradisional yang melibatkan penggoresan kulit dengan benda tumpul seperti koin, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kesehatan di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya.  Tradisi turun-temurun ini kerap dilakukan untuk meredakan gejala masuk angin, seperti meriang, pegal-pegal, dan sakit kepala. Namun, tahukah Anda dari mana sebenarnya asal-usul praktik Kerokan ini? Mari kita telusuri jejak sejarahnya yang panjang dan menarik.

Jejak Sejarah Kerokan di Berbagai Peradaban

Praktik serupa kerokan ternyata telah ditemukan di berbagai peradaban kuno di seluruh dunia. Di Tiongkok, pengobatan tradisional yang dikenal dengan nama _Gua Sha_ telah dipraktikkan sejak zaman batu.  _Gua Sha_ melibatkan penggoresan kulit dengan batu giok atau tanduk binatang untuk mengeluarkan energi negatif dari dalam tubuh. 

BACA JUGA:Jangan Sampai Tertular! Kenali Penyebab Cacar Air, Gejala Awal, dan Cara Efektif Mencegahnya

BACA JUGA:Ternyata Praktis dan Mudah, Begini Cara Membuat Kuliner Nankotsu

Di Mesir kuno, praktik pengobatan serupa juga ditemukan dalam bentuk _strichmethode_, yaitu penggoresan kulit dengan pisau bedah khusus.  Sementara itu, di Yunani kuno, _Hippocrates_  menganjurkan penggunaan alat logam untuk menggores kulit guna mengatasi berbagai penyakit.

Pengaruh Budaya dan Kearifan Lokal

Di Indonesia, kerokan dipercaya telah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha. Relief di Candi Borobudur menggambarkan seorang tabib sedang melakukan praktik pengobatan yang menyerupai kerokan.  Seiring berjalannya waktu,  kerokan  menyatu dengan budaya dan kearifan lokal di berbagai daerah di Indonesia.

Di Jawa, kerokan dikenal dengan istilah _kerikan_.  Masyarakat Jawa  mempercayai bahwa masuk angin disebabkan oleh ketidakseimbangan unsur angin dalam tubuh. Kerokan diyakini dapat mengeluarkan angin tersebut dan mengembalikan keseimbangan tubuh.

Teknik dan Alat Kerokan yang Beragam

Teknik kerokan pun beragam di setiap daerah. Ada yang menggunakan koin, batu giok,  atau potongan jahe sebagai alat pengerok.  Balsem khusus  juga sering digunakan untuk mempermudah proses penggoresan dan memberikan efek hangat pada kulit. 

Di daerah tertentu, kerokan  dilakukan dengan  irisan bawang merah  yang diyakini  memiliki khasiat  menyembuhkan.  Meskipun  teknik dan alatnya  beragam,  tujuan  kerokan tetap sama, yaitu  melancarkan peredaran darah  dan  mengurangi  gejala  masuk  angin.

BACA JUGA:Jadi Korban Silent Treatment Tanpa Tahu Penyebabnya? Begini Cara Menghadapinya

BACA JUGA:Resep dan Cara Sederhana Membuat Kue Dange Khas Sulawesi Selatan yang Nikmat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: