Bukan Sekadar Pedas! Perbedaan Efek Samping Cabai dan Lada pada Sistem Pencernaan, Kulit, dan Pernapasan
Bukan Sekadar Pedas! Perbedaan Efek Samping Cabai dan Lada pada Sistem Pencernaan, Kulit, dan Pernapasan--Sumber Foto : Yesdok
Meskipun memiliki efek samping, cabai dan lada juga menawarkan manfaat kesehatan. Capsaicin dalam cabai memiliki sifat antiinflamasi, analgesik, dan bahkan dapat membantu menurunkan berat badan. Piperine dalam lada dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, meningkatkan fungsi otak, dan memiliki sifat antioksidan.
Siapa yang Perlu Membatasi Konsumsi Cabai dan Lada?
Meskipun umumnya aman dikonsumsi, individu dengan kondisi kesehatan tertentu perlu membatasi konsumsi cabai dan lada. Penderita maag, GERD, sindrom iritasi usus, dan wasir sebaiknya menghindari konsumsi cabai dan lada secara berlebihan. Ibu hamil dan menyusui juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan pedas.
Tips Mengurangi Efek Samping Pedas
Jika Anda mengalami efek samping setelah mengonsumsi cabai atau lada, ada beberapa tips yang dapat dicoba. Minum susu atau yogurt dapat membantu menenangkan sensasi terbakar di mulut. Makan makanan yang mengandung lemak, seperti roti atau alpukat, juga dapat membantu mengurangi efek capsaicin. Hindari minuman berkafein dan alkohol karena dapat memperburuk gejala.
Kenali Batas Toleransi Tubuh
Setiap individu memiliki batas toleransi yang berbeda terhadap rasa pedas. Penting untuk mengenali batas toleransi tubuh dan tidak memaksakan diri untuk mengonsumsi makanan yang terlalu pedas. Mulailah dengan tingkat kepedasan yang rendah dan tingkatkan secara bertahap.
Cabai dan lada, dua rempah yang memberikan sensasi pedas yang berbeda, memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Dengan memahami perbedaan efek samping dan mengenali batas toleransi tubuh, kita dapat menikmati sensasi pedas dengan bijak dan tetap menjaga kesehatan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: