Fakta Unik Seputar ‘Jam Koma’, Istilah Baru yang Hanya Dialami oleh Gen Z
Fakta Unik Seputar ‘Jam Koma’, Istilah Baru yang Hanya Dialami oleh Gen Z--Sumber Foto : IDNTimes
RMONLINE.ID - Istilah "Jam Koma" menjadi fenomena baru di kalangan Gen Z, yang pertama kali viral melalui platform TikTok. Istilah ini tidak memiliki makna harfiah, tetapi digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami kelelahan ekstrem sehingga tubuh dan pikiran terasa tidak sinkron. Dalam keadaan ini, fokus dan kontrol diri hilang, sehingga muncul reaksi-reaksi yang tidak biasa atau "nggak nyambung".
Salah satu contoh situasi "jam koma" yang sering dibagikan di TikTok adalah ketika seseorang memesan ojek online, tetapi tanpa sadar malah berjalan kaki menuju tujuannya. Kejadian-kejadian lainnya termasuk tertawa di saat-saat yang serius tanpa alasan yang jelas, atau mengetik pesan penting dengan banyak kesalahan karena otak tidak fokus. Video-video ini memicu tawa karena sangat relatable, terutama bagi Gen Z yang sering multitasking dan berada dalam kondisi kelelahan karena aktivitas yang padat.
BACA JUGA:5 Perilaku yang Sering Ditunjukkan oleh Orang yang Tidak Bahagia
BACA JUGA:5 Tanda Ada Serangan Ular di Rumah, Segera Waspada!
Mengapa Tren "Jam Koma" Viral?
Gen Z dikenal sebagai generasi yang aktif, sering kali menyulap berbagai kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Mulai dari sekolah, kampus, pekerjaan, hingga media sosial, semua harus dihadapi dengan cepat. Kombinasi dari tekanan ini menyebabkan banyak dari mereka mengalami kelelahan fisik maupun mental. Namun, alih-alih melihat kondisi ini sebagai masalah yang serius, Gen Z memilih untuk menertawakannya dan membagikan pengalaman mereka melalui media sosial.
TikTok menjadi platform yang sangat mendukung penyebaran tren ini. Kreativitas, spontanitas, serta algoritma TikTok yang mempromosikan konten yang viral di halaman "For You Page" (FYP), membuat istilah ini semakin dikenal luas. Di TikTok, para pengguna saling berbagi momen "jam koma" yang lucu dan absurd, menciptakan rasa kebersamaan. Melalui platform ini, Gen Z tidak hanya menghibur diri, tetapi juga mengekspresikan bahwa mengalami momen-momen seperti ini adalah hal yang normal dan bisa diterima dengan tawa.
BACA JUGA:Resep Brem Asli Jawa: Cara Membuat Kue Fermentasi yang Manis Asam Segar, Cocok untuk Teman Ngopi!
Fakta Unik Seputar "Jam Koma"
Beberapa contoh nyata dari "jam koma" yang sering dibagikan termasuk situasi di mana seseorang salah melakukan tindakan. Misalnya, mereka bermaksud mengetik pesan penting, namun hasilnya malah typo dan berantakan karena sudah terlalu lelah. Atau, saat seseorang diajak berbicara serius, namun mereka malah tertawa tanpa alasan. Reaksi seperti ini sering terjadi ketika otak sudah tidak bisa lagi mengikuti aktivitas tubuh yang terus bergerak.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana Gen Z berhasil mengubah sesuatu yang bisa dibilang negatif, yaitu kelelahan kronis, menjadi sesuatu yang bisa ditertawakan dan dibagikan. Momen-momen ini sering kali dianggap sebagai hal yang absurd, tetapi karena dibagikan di media sosial, banyak orang merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi hal tersebut. Dengan cara ini, Gen Z menunjukkan bahwa tidak apa-apa untuk tidak selalu sempurna dan selalu ada ruang untuk tertawa dalam menghadapi kesalahan atau kelelahan
"Jam koma" juga mencerminkan bahwa meskipun tekanan aktivitas dan multitasking dapat menguras energi, generasi ini mampu menghadapi tantangan dengan cara yang kreatif dan menghibur. Mereka tidak hanya menjadikan tren ini sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun solidaritas dan kebersamaan di antara sesama pengguna media sosial.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: