Sosok Zamhari, Dari Petani, Pejahit Hingga Toke Menuju Kursi Ketua DPRD MM
Sosok Zamhari, Dari Petani, Pejahit Hingga Toke Menuju Kursi Ketua DPRD MM--Sumber Foto : Amris/RMOnline.id
RMONLINE.ID - Sesuai keputusan Partai Golkar, sudah dipastikan Ketua DPRD Mukomuko akan dijabat oleh Zamhari salah seorang anggota dewan juga mantan kades asal Teras Terunjam. Saat ini SK penetapan sebagai ketua dewan sedang diproses.
Bagi sebagian besar masyarakat Mukomuko nama Zamhari belum begitu femiliar atau terkenal. Namun khusus di Kecamatan Teras Terunjam, Selagan Raya dan Dapil 2 pada umumnya, nama Zamhari cukup dikenal. Kebanyakan orang mengenal sosok Zamhari sebagai mantan kades dan petani serta pengusaha paling sukses di daerahnya.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Aktifkan Laboratorium Lingkungan untuk Menjaga Iklim Investasi
BACA JUGA:BPJN Keluarkan Rekomtek Pembangunan Jembatan Lubuk Selandak Mukomuko
Sebutan sebagai orang sukses terhadap sosok Zamhari saat ini mungkin tidak berlebihan, karena memang keluarganya dikenal berkecukupan. Ia memiliki kebun sawit cukup banyak, memiliki kendaraan mewah, beberapa unit alat berat dan usaha lainnya.
Kesuksesannya juga bisa dinilai dari pendidikan anak-anaknya, dari 7 orang putra-putrinya, 5 orang menempuh pendidikan di bidang kesehatan dan satu sudah selesai.
Tentu masyarakat tahu betul, kuliah di jurusan kesehatan biayanya yang mahal, bahkan salah satunya sudah selesai dan bertugas di Puskesmas.
Ia juga memiliki seorang putra yang menjadi anggota Polri atau Polisi dan anak tertuanya salah seorang pengusaha dan juga petani sawit yang lumayan sukses.
BACA JUGA:Nilai Sendiri, Ini Rencana Program Calon Bupati di Bidang Infrastruktur
BACA JUGA:Calon Urut 1 Dinilai Masih Ketinggalan, Ini Penjelasan Renjes Zaetheddy Calon Bupati
Namun perlu diketahui, apa yang ia peroleh sekarang bukan datang begitu saja, tetapi melalui perjuangan dan usaha yang cukup berat. Bahkan dirinya mengaku pernah mengalami kehidupan dititik paling berat.
Ditemui di ruang Komisi 1 DPRD Mukomuko, Zamhari menceritakan bagaimana kehidupan yang pernah dilewatinya, jauh berbeda dengan kondisi masyarakat sekarang.
Kata pria kelahiran 1956 ini, dimasa mudanya kondisi Mukomuko ini masih jauh dari kata maju, kehidupan masyarakat sangat sulit, bahkan untuk makan saja sulit.
Ia menghabiskan masa mudanya dengan bekerja sebagai petani, berbagai kehidupan petani sudah dilewatinya, mulai dari membuka hutan belantara dengan ditumbang sendiri menggunakan beliung atau kapak. Pohon yang ditumbang berukuran besar hingga harus menggunakan tukih atau tangga. Ia beberapa kali hampir celaka jatuh dari tangga saat menebang kayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: