Tradisi Unik Pernikahan Jawa Sumatera Pingitan, Marsipang, Maminang dan Upah-Upah

Tradisi Unik Pernikahan Jawa Sumatera Pingitan, Marsipang, Maminang dan Upah-Upah

Tradisi Unik Pernikahan Jawa Sumatera Pingitan, Marsipang, Maminang dan Upah-Upah-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RMONLINE.ID – Pernikahan merupakan momen sakral yang tidak hanya menyatukan dua insan, tetapi juga menjadi perpaduan budaya dan tradisi.

Di Indonesia, kekayaan budaya menghasilkan berbagai tradisi pernikahan unik yang berbeda-beda di setiap daerah. Pulau Jawa dan Sumatra, dua pulau besar di Indonesia, memiliki tradisi pernikahan yang mencerminkan kekhasan budayanya masing-masing.

Di pulau Jawa, tradisi pernikahan umumnya sarat dengan filosofi dan makna mendalam. Salah satu tradisi unik yang terkenal adalah Pingitan, dimana calon pengantin perempuan diharuskan untuk dipingit selama beberapa hari sebelum pernikahan.

BACA JUGA:Jangan Sia-siakan! 6 Cara Untuk Mendapatkan Penghasilan Tambahan Melalui Instagram

BACA JUGA:Membahayakan! Inilah Penyebab Trigliserida dalam Tubuh Tinggi dan Cara Mencegahnya

Tradisi ini bertujuan untuk memancarkan aura kecantikan alami pengantin perempuan dan sebagai simbol kesucian diri sebelum memasuki kehidupan pernikahan.

Prosesi pernikahan Jawa juga diwarnai dengan berbagai ritual adat, seperti Sungkeman, dimana kedua mempelai meminta restu dan memohon maaf kepada orang tua atas segala kesalahan. Tradisi ini sarat makna penghormatan dan kasih sayang kepada orang tua.

Pulau Sumatra, di sisi lain, memiliki tradisi pernikahan yang tak kalah unik dan meriah. Di beberapa daerah di Sumatra, terdapat tradisi Marsipang, yaitu prosesi menjemput pengantin perempuan dengan membawa berbagai seserahan dan hantaran.

Tradisi ini menjadi simbol rasa hormat dan penghargaan terhadap keluarga pengantin perempuan.

Di Minangkabau, Sumatra Barat, terdapat tradisi Maminang, yaitu prosesi dimana keluarga calon mempelai perempuan memberikan uang kepada calon mempelai laki-laki sebagai simbol penghargaan atas kesediaannya untuk menikahi putri mereka. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong yang kuat dalam budaya Minangkabau.

BACA JUGA:Minum Kopi Bikin Ngantuk? Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

BACA JUGA:Benarkah Bubuk Kopi Bisa Menjadi Solusi Cepat Menyembuhkan Luka? Mitos atau Fakta?

Selain itu, di Batak Toba, Sumatra Utara, terdapat tradisi Upah-Upah, yaitu prosesi dimana keluarga pengantin perempuan meminta tebusan kepada pengantin laki-laki. Tradisi ini bukan dimaksudkan untuk memeras, melainkan sebagai simbol rasa hormat dan penghargaan terhadap keluarga pengantin perempuan.

Perbedaan tradisi pernikahan di Jawa dan Sumatra ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Tradisi-tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari prosesi pernikahan, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai luhur dan filosofi hidup masyarakat setempat.

Meskipun memiliki perbedaan, pernikahan di Jawa dan Sumatra memiliki tujuan yang sama, yaitu mengantarkan dua insan ke jenjang pernikahan yang suci dan bahagia. Perpaduan tradisi dan modernitas dalam pernikahan menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan momen pernikahan yang tak terlupakan bagi kedua mempelai dan keluarga.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: