Mengenal Mindless Scorlling, Sebuah Fenomena Buruk dalam Bermain Media Sosial

Mengenal Mindless Scorlling, Sebuah Fenomena Buruk dalam Bermain Media Sosial

Mengenal Mindless Scorlling, Sebuah Fenomena Buruk dalam Bermain Media Sosial-Ilustrasi -Berbagai Sumber

RMONLINE.ID - Media sosial merupakan sebuah Platfrom atau tempat bagi banyak orang untuk berekspresi.

Dengan hadirnya media sosial ini, kita selaku para penggunanya bisa melihat berbagai jenis konten hingga membuat konten itu sendiri.

Konten sendiri merupakan sebuah bentuk informasi yang disampaikan melalui tulisan, gambar, serta suara melalui media.

Konten ini dapat disebarkan melalui berbagai macam jenis media mulai dari media cetak, hingga media elektronik.

Dengan proses pergerakan zaman yang semakin maju, banyak sekali orang-orang yang mulai beralih menggunakan media elektronik yang lebih memudahkan mereka dalam mengakses konten.

BACA JUGA:Jarang Banyak yang Tahu! Inilah Manfaat Buah Simalakama

BACA JUGA:Jenis-Jenis Emosi yang Berbahaya Bagi Kesehatan Jika Lama Terpendam

Salah satu sumber yang membiarkan seseorang untuk mengakses beragam konten tersebut tentunya adalah media sosial itu sendiri.

Semua konten yang ada pada sosial media biasanya dikonsumsi oleh pengguna dengan sebatas menggulirkan layar.

Setelah itu, pengguna bakal melihat beragam konten dalam waktu singkat dan kemudian bisa melihat konten yang sangat berbeda hanya dalam hitungan detik.

Konten yang ditawarkan melalui algoritma media sosial pun tak terbatas. Pengguna memiliki kebebasan untuk mengonsumsi konten yang jumlahnya tak terbatas pada waktu dan tempat yang tak terbatas pula.

Penggunaan media sosial merupakan hal yang wajar atau bahkan bermanfaat bagi kebutuhan seseorang.

Meskipun demikian, penggunaan media sosial bukan lagi hal yang wajar jika seseorang menunjukkan atau menghasilkan suatu bentuk adiksi dari penggunaannya.

BACA JUGA:Punya Wajah yang Tidak Simetris? Begini Cara Alami untuk Mengatasinya

BACA JUGA:Bupati Sapuan Resmi Mendaftar ke 9 Parpol, Menuju Pilkada Mukomuko 2024

Salah satu bentuk adiksi yang masih jarang disadari dari hal tersebut adalah mindless scrolling.

Mindless scrolling merupakan sebuah fenomena disaat seseorang larut saat menggunakan medsos hingga lupa waktu.

Pemahaman tentang mindless scrolling ni terkait dengan literasi digital, khususnya pilar etika digital.

Hal ini penting karena menyangkut kemampuan menyesuaikan diri dan berpikir rasional saat menggunakan media sosial.

Mengonsumsi media sosial memang dapat menimbulkan rasa bahagia. Perasaan ini bisa muncul akibat melihat interaksi berupa like, komentar positif, atau sekadar unggahan menyenangkan yang melintas di lini masa.

Setiap kali seseorang melihat atau mendapat pengalaman menyenangkan di medsos, otak akan melepaskan hormon dopamin alias hormon kebahagiaan.

Hormon yang sama muncul ketika seseorang melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti bermain gim, nonton film, makan makanan enak, dan berolahraga.

Rasa bahagia inilah yang membuat sulit lepas dari kebiasaan mindless scrolling.

Dalam sebuah riset yang dilakukan Penn State University menemukan bahwa mindless scrolling memicu rasa takut akan ketinggalan informasi.

Hal ini memberikan efek domino, misalnya penurunan produktivitas, gangguan kesehatan mental dan fisik akibat terlalu lama berdiam dalam satu posisi.

Tak hanya itu, mindless scrolling juga memicu too much information. Ini merupakan fenomena ketika seseorang merasa lelah akibat terlalu banyak informasi yang dikonsumsi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: