Perkebunan Sawit Efektif Dijadikan Sebagai Lokasi Beternak Sapi

Perkebunan Sawit Efektif Dijadikan Sebagai Lokasi Beternak Sapi

Perkebunan Sawit Efektif Dijadikan Sebagai Lokasi Beternak Sapi-Ibnu Rusdi-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RMONLINE.ID - Kepala Sub Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko drh. Yeni Misra mengungkapkan, lahan perkebunan kelapa sawit sangat efektif dijadikan sebagai lokasi peternakan sapi. 

Ia mengatakan, beternak sapi di lahan perkebunan sawit menguntungkan dua sisi, meningkatkan produksi sawit maupun ternak. 

‘’Integrasi sapi sawit dapat meningkatkan produksi dari keduanya,’’ ungkap Yeni Misra.

Kotoran sapi dapat meningkatkan reproduksi tanaman kelapa sawit. Sebaliknya, pelepah kelapa sawit yang dibuang saat panen dapat menjadi salah satu sumber pakan ternak. 

Integrasi ternak yang cocok di lahan perkebunan sawit tidak hanya sapi. Menurut Yeni, ternak jenis kambing maupun kerbau juga baik diintegrasikan dengan lahan perkebunan sawit. 

BACA JUGA:Dua Warga Mukomuko Hilang Saat Melansir Sawit di Sungai, Begini Kronologisnya

BACA JUGA:25 Anggota Dewan Terpilih Akan Terima 5 Stel Pakaian Dinas Hingga Juga PIN Emas, Ini Rinciannya

‘’Kita melihat, pada umumnya petani sawit di Kabupaten Mukomuko masih terpaku dengan hasil perkebunan saja. Ada baiknya, persediaan lahan perkebunan ini dijadikan lokasi beternak,’’ kata Yeni. 

Mantan aktivis HMI asal Nagari Talang Babungo Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat mengutarakan pendapatnya, setelah dirinya berhasil melakukan uji coba integrasi sapi sawit. 

‘’Saya menceritakan ini, setelah uji coba dan sekaligus meneliti langsung. Dari hasil penelitian yang saya lakukan, direkomendasikan untuk lahan perkebunan sawit seluas 1 hektare, maksimal diisi dengan jumlah 3 ekor sapi. Kalau terlalu banyak, takutnya persediaan pakan sapi di areal perkebunan itu berkurang, sehingga reproduksi sapi lamban,’’ kata Yeni. 

Program integrasi sapi sawit diakui bertentangan dengan aturan, karena melepas liarkan ternak. Namun, kata Yeni, pemilik lahan jika ingin menerapkan program ini, lahan yang dijadikan lokasi harus disertai dengan pagar. 

BACA JUGA:Gerah dengan Ternak Lepas Liar, Satpol PP Mukomuko: Akan Kita Limpahkan ke Proses Pidana

BACA JUGA:Warga Mukomuko Dapat Hadiah Rp 1 Miliar dari Easy Shopping, Tapi Harus Begini

‘’Ini saya sarankan bagi petani pemilik lahan pribadi. Ya, agar tidak melanggar aturan ternak lepas liar, harus dipagar,’’ kata Yeni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: